RW tanpa gerai vaksinasi bisa ajukan permintaan ke Polda Metro

Polda Metro Jaya mengatakan pengurus RW dan komunitas di wilayah Jadetabek yang belum memiliki gerai vaksin bisa mengajukan permintaan pendirian gerai Vaksinasi Merdeka.

"Request kepada kita-kita akan datangi kita layani, minimal 100 warga didaftarkan kita akan datang ke RW tersebut atau di komunitas lain yang kira-kira membutuhkan pelayanan Vaksinasi Merdeka," kata Kepala Satuan Tugas Vaksinasi Merdeka, Kombes Pol Herukoco di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Pelapor dan tersangka kasus vaksin kosong di Jakut sepakat berdamai

Herukoco mengungkapkan Polda Metro Jaya akan mengupayakan agar sebaran vaksinasi bisa dipercepat demi mencapai "herd immunity" (kekebalan komunal) untuk mengakhiri pandemi COVID-19.

Program Vaksinasi Merdeka Polda Metro Jaya akan menyiapkan sebanyak 997 gerai vaksinasi yang tersebar di 900 RW di seluruh Jadetabek.

Sedangkan gerai yang tersebar di Jakarta yakni di Jakarta Selatan 120 gerai, Jakarta Utara 113 gerai, Jakarta Timur 204 gerai, Jakarta Barat ada 180 gerai, Jakarta Pusat 44 gerai, dan di Polres Pelabuhan Tanjung Priok terdapat empat gerai.

"Selain di Jakarta kita juga melaksanakan di daerah penyangga meliputi Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang," tambahnya.

Baca juga: Polda Metro: Jakarta capai kekebalan kelompok sesuai rujukan WHO

Program Vaksinasi Merdeka adalah salah satu strategi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta untuk mempercepat vaksinasi guna mewujudkan herd immunity 100 persen di Ibu Kota.

Vaksinasi Merdeka yang diluncurkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berlangsung pada 1-17 Agustus 2021 dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan Ke-76 Republik Indonesia.

Baca juga: 82 mal di Jakarta buka bertahap saat pelonggaran PPKM

Program vaksinasi yang sekarang diluncurkan menjadi solusi bagi masyarakat Jakarta karena hadir di lokasi dekat mereka tinggal sehingga mudah diakses.

Dalam program ini, Polda Metro Jaya didukung oleh para relawan seperti tenaga kesehatan dan resimen mahasiswa (menwa), pengurus RT/RW sampai ibu-ibu PKK.