Mentawai (ANTARA News) - Anita (10), pelajar SDN 1 Muntei Baru-Baru, Desa Betumonga, Kecamatan Pagai Utara, Mentawai, kehilangan bapak dan lima atau semua saudaranya akibat tsunami yang melanda daerah iTtu pada 25 Oktober.

"Tak ada lagi tiga kakakku dan dua adikku serta bapakku, semua meninggal karena tsunami," kata Anita kepada ANTARA di posko pengungsian korban tsunami di SDN 1 Sikakap, Mentawai, Sabtu.

Ia mengatakan, dirinya selamat karena sebelum gelombang tsunami menerjang puing rumahnya, dia dibawa tantenya mengungsi ke perbukitan setelah gempa terjadi.

Menurut Anita, sedangkan tiga kakak dan tiga adiknya saat kejadian bersama bapak.

Karena dievakuasi dalam malam yang gelap, Anita mengalami luka-luka di bagian kaki dan wajah. Bekas luka-luka itu masih nampak memanjang di bagian pipi, kening dan kakinya saat dirawat di posko pengungsian tsunami di Sikakap.

Anita dievakuasi oleh tim SAR ke Sikakap karena mengalami luka-luka dan sempat dirawat di rumah sakit darurat di gereja GKPM Sikakap dan kemudian diungsikan ke SDN 1 Sikakap.

Menurut koordinator logistik perawatan korban tsunami di rumah sakit darurat GKPM Sikakap, Fania Napitupulu, Anita dan puluhan korban lainnya diungsikan karena kondisinya mulai membaik.

Selain itu, pasien yang mulai membaik tersebut dirawat khusus agar tidak terkena virus yang ditularkan oleh pasien baru.

Berdasarkan data Posko Utama Penanggulangan Bencana Tsunami Mentawai, sebanyak 114 warga Dusun Muntei tewas dalam bencana tsunami tersebut.
(H014/s018)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010