Magelang (ANTARA News) - Warga di daerah rawan bahaya letusan Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang mengungsi terus bertambah dan hingga Sabtu mencapai 70.746 jiwa, mereka menempati 156 tempat pengungsian.

"Bahkan mereka ada yang mengungsi di luar wilayah Kabupaten Magelang, yakni menumpang di rumah kerabat atau saudara mereka di Kabupaten Temanggung dan Kota Magelang," kata Sekda Kabupaten Magelang Utoyo di Magelang, Sabtu.

Ia mengatakan, mereka yang mengungsi di luar wilayah Kabupaten Magelang tidak mau dibantu logistik karena sudah ditanggung kerabat mereka.

Namun, katanya, jika memang mereka membutuhkan bantuan pemkab siap menyalurkannya.

Menurut dia, sebenarnya di wilayah Kabupaten Magelang masih cukup tempat untuk menampung pengungsi. Masih banyak gedung yang bisa dimanfaatkan seperti di balai desa dan sekolah.

Ia mencontohkan, di Kecamatan Salam baru dua balai desa yang digunakan untuk menampung pengungsi.

Menyinggung tentang persediaan logistik, dia menyebutkan, jumlah dana yang dimiliki pemkab saat ini masih cukup untuk empat hingga lima hari ke depan.

Utoyo menyebutkan, saat ini ada tiga wilayah kecamatan yang harus disterilkan yakni Dukun, Srumbung dan Sawangan, karena berada dalam radius 20 kilometer dari puncak Merapi.

Namun, katanya, ada sekitar 300 warga di sebuah desa di Kecamatan Sawangan yang tidak bersedia diungsikan.

"Pemkab sudah mengingatkan mereka untuk mengungsi namun mereka tidak bersedia," katanya.

Di tempat terpisah, Kepala Dusun Diwak, Desa Sumber, Kecamatan Dukun yang mengungsi di Panti Mandala Kota Magelang mengungkapkan dirinya bersama 300 warganya mengungsi di tempat tersebut karena tidak mendapatkan tempat di Kabupaten Magelang.

"Saya sudah membawa warga ke lokasi pengungsian yang diarahkan pemkab, tetapi semua lokasi sudah penuh," katanya.

Ia mengatakan, atas rekomendasri salah satu warganya, kemudian meminta bantuan sebuah yayasan gereja yang ada di Desa Sumber dan mereka dicarikan tempat di lokasi Panti Mandala.

Sebelumnya, mereka mengungsi di SD Banyudono Kecamatan Dukun, namun pada Jumat (6/11) mereka harus pindah ke lokasi yang lebih aman.

(H018/R007/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010