Gunung Kidul (ANTARA News) - Logistik bagi pengungsi Gunung Merapi di "Rest Area Bunder", Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencukupi untuk lima hari ke depan.

"Stok logistik bagi pengungsi Merapi asal Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, yang saat ini menempati posko pengungsian Rest Area Bunder, kami perkirakan mencukupi untuk lima hari ke depan," kata koordinator pengelolaan dapur umum dan penerimaan logistik posko pengungsian ini, Sumedi, di Playen, Gunung Kidul, Sabtu.

Menurut Ketua Palang Merah Indonesai (PMI) Cabang Gunung Kidul itu, stok logistik tersebut dari bantuan masyarakat yang terus mengalir sejak Jumat (5/11) malam sampai Sabtu pukul 17.00 WIB.

"Masyarakat yang sudah mengetahui ada pengungsi Merapi di kawasan `Rest Area Bunder` yang juga dijadikan posko pengungsian oleh Satgas Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, langsung datang dengan membawa bantuan," katanya.

Ia mengatakan bantuan dari masyarakat tersebut tidak terbatas berupa logistik seperti bahan makanan di antaranya sayuran, beras, telur, dan air mineral serta minyak goreng, tetapi juga ada yang berupa pakaian, selimut dan tikar, bahkan pesawat televisi.

"Kami melakukan manajemen pengelolaan bantuan dari masyarakat agar semuanya dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pengungsi yang membutuhkan, karena bantuan yang datang ada yang sudah berupa makanan siap saji, dan masih berupa bahan mentah. Bagi masyarakat yang akan memberi bantuan makanan yang sudah siap saji diminta terlebih dahulu mengkomunikasikan ke sekretariat posko pengungsian," katanya.

Sumedi mengatakan perkiraan ketersediaan stok logistik untuk lima hari ke depan itu, belum diperhitungkan jika terjadi lonjakan eksodus pengungsi yang akan datang ke tempat itu.

Ia menyebutkan jumlah pengungsi di "Rest Area Bunder" saat ini sekitar 300 orang, belum termasuk sejumlah pengungsi yang tersebar di beberapa kecamatan yang jumlahnya hampir 2.000 orang.

Pihaknya menerjunkan 79 relawan yang secara bergilir memasak di dapur umum di tempat pengungsian ini. "Secara bergilir setiap kelompok sebanyak 10 orang memasak di posko pengungsian," katanya.

Menurut dia, petugas dapur umum Posko Pengungsian "Rest Area Bunder" terdiri atas relawan PMI dibantu relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Sementara itu, Koordinator Tagana Kabupaten Gunung Kidul Agung Margandi mengatakan 200 personel Tagana terbagi dalam 10 kelompok, dan melakukan pergiliran dalam tugas setiap 24 jam sekali.

"Kami menerjunkan seluruh personel Tagana guna mendukung pelayanan di Posko Pengungsian `Rest Area Bunder` yang dibentuk Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul sampai waktu yang belum ditentukan sesuai perkembangan," katanya.

(ANT-160/M008/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010