London (ANTARA News) - Indonesian Cultural Evening yang digelar di Leiden merupakan cerminan hubungan Indonesia-Belanda yang masih tetap erat, walaupun Presiden menunda kunjungannya ke Belanda, namun pondasi hubungan Indonesia dan Belanda tetap kuat.

Sekretaris I Penerangan dan Sosial Budaya, KBRI Den Haag, Ferdy Piay, dalam keterangan yang diterima Antara London, Minggu, mengatakan, penilaian tersebut disampaikan Wakil Kepala Perwakilan RI di Den Haag, Umar Hadi, dalam sambutannya pada "Indonesian Cultural Evening featuring Sundanese Dance and Music", belum lama ini.

Menurut Ferdy Piay, penyelenggaraan kegiatan promosi budaya tersebut merupakan hasil kerja sama KBRI dengan Universitas Leiden dan Universitas Padjadjaran (Unpad).

Dubes Umar Hadi, dalam kesempatan itu, menjelaskan bahwa dasar hubungan yang kuat antara kedua Negara tersebut didorong oleh perhatian dan dukungan yang diberikan berbagai kalangan baik masyarakat Indonesia, masyarakat Belanda maupun Indonesia.

Dikatakannya hubungan kemitraan Indonesia-Belanda ini ada karena ikatan historis kedua negara yang diarahkan untuk membangun masa depan yang lebih baik, tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat kedua negara tapi juga bangsa lainnya di dunia.

Sementara itu, pihak Universitas Leiden menyambut baik inisiatif penyelenggaraan acara tersebut dan berharap kerjasama ini dapat terus dikembangkan di masa yang akan datang. Hubungan baik dan kemitraan antara Universitas Leiden dan Unpad sebenarnya telah terbina sejak tahun 1987.

Penyelenggaraan acara ini semakin menegaskan menguatnya hubungan Indonesia Belanda, khususnya di dunia akademik.

Rangkaian tarian dan musik yang dipentaskan oleh Unit Kesenian Unpad tersebut memukau lebih dari 300 orang dari kalangan akademisi, mahasiswa, masyarakat Indonesia dan "friends of Indonesia".

Pementasan angklung dan tarian interaktif yang melibatkan penonton secara aktif merupakan puncak acara yang disambut secara meriah oleh para undangan.

Rombongan Unpad dipimpin Direktur Kerjasama Unpad dan diikuti oleh 25 mahasiswa Unpad yang memiliki bakat seni musik dan tari tradisional dari berbagai fakultas.

Kunjungan mahasiswa Unpad merupakan bagian dari roadshow promosi seni budaya yang dilakukan ke beberapa negara di Eropa, antara lain Perancis, Belanda dan Hongaria.

Sebagai ungkapan keprihatinan terhadap berbagai bencana alam yang terjadi di Indonesia, acara tersebut juga dimanfaatkan untuk menggalang dukungan terhadap upaya-upaya disaster relief yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.

Kegiatan ini juga merupakan ungkapan solidaritas masyarakat Belanda terhadap Indonesia. Umar Hadi menegaskan bahwa Belanda merupakan salah satu dari negara-negara yang segera memberikan perhatian dan uluran tangannya pada saat terjadi bencana di Indonesia.

Untuk itu, KBRI menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak di Belanda.

Dalam kesempatan ini, perwakilan berbagai elemen masyarakat Indonesia di Belanda dan yayasan yang memiliki hubungan yang erat dengan Indonesia menyampaikan sumbangan dana untuk bencana menimpa masyarakat di Mentawai, Yogyakarta, dan Jawa Tengah.

Dari acara ini, sedikitnya telah dihimpun lebih dari 3.500 Euro dukungan berbagai pihak kepada Indonesia, demikian Ferdy Piay.
(U.H-ZG/A041/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010