Pagaralam (ANTARA News) - Kepala Badan Kesbangpol dan Penanggulangan Bencana Alam, Yapani Rachim, mengatakan Pemerintah Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, sudah menyiapkan lokasi penampungan bagi warga yang menjadi korban bila Gunung Api Dempo meletus atau erupsi secara mendadak.

"Lokasi untuk penampungan bila gunung Dempo benar-benar meletus yaitu di eks Kantor DPRD Pagaralam dan lokasi Kantor Dinas Perhubungan dan Infokom, Simpang Embacang, Dusun Karangdalo, Kelurahan Karangdalo, Kecamatan Dempo Tengah," kata dia disela-sela peninjauan lokasi banjir bandang, Dempo Utara, Minggu.

Menurut dia, meskipun Pagaralam bukan merupakan aliran lahar dan lava Gunung Api Dempo, namun ada beberapa wilayah radius 10 kilometer (km) letaknya di kaki gunung.

"Sebagai pengalaman setiap ada hujan abu dari Gunung Api Dempo ada empat daerah sering mengalami terparah yaitu Duusn Kibuk, Janang dan Kerinjing, Kecamatan Dempo Utara, Kapung I hingga IV Gunung Dempo, Kecamatan Pagaralam Utara dan Kecamatan Pagaralam Selatan," kata dia.

Namun kalau daerah aliran lahar atau lava muaranya di wilayah Kecamatan Jarai, Pajarbulan, Kabupaten Lahat dan Kecamatan Muarapinang, Lintang Kanan dan Pendopo, Kabupaten Empatlawang.

"Ini prediksi manusia tapi ketika terjadi di lapangan bisa saja berbeda dan bahkan bertolak belakang. Tentunya kita harus selalu siaga," ungkap dia.

Misalnya saja, kata Yapan beberapa tahun sebelumnya daerah Mbah Marijan selamat dari ancaman wedhus gembel atau serbuan awan panas Gunung Merapi, tapi 2010 ini semua kampung itu sudah rata dengan tanah dihantam matrial gunung dengan cukup panas diatas 600 derajat cilcius.

Dia mengatakan, memang gunung Dempo memiliki dua puncak yaitu sebelah arah Kota Pagaralam Dempo tidak berkawah dengan ketinggian 3.170 diatas permukaan laut (dpl) dan satu lagi dengan posisi berdampingan arah Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat gunung merapi dengan ketinggian 3.173 dpl.

"Langkah antisipasi memang perlu disiapkan sebagai pencegahan lebih dini, dan mengantisipasi timbulnya banyak korban," ungkap dia lagi.

Saat ini setelah peristiwa Merapi di Yogyakarta meletus dan gempa bumi di Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) terjadi, pemerintah daerah dan masyarakat Pagaralam sudah melakukan langkah awal.

Cotohnya, kata mantan Camat di Pagaralam ini, menyiapkan kendaraan evakuasi, lokasi penampungan, alat berat, logistik, ambulan dan tenaga medis.

Jadi, kata Yapan jika bencana terjadi semuanya dudah siap kecuali ada kejadian yang tidak terduga lainnya dialami di saat lapangan.

Dia mengatakan, saat ini pihaknya meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan pembenahan untuk posko bencana yang ada di dusun dan kecamatan. Selain itu juga, peningkatan curah hujan perlu pemantauan secara kuntinew di daerah yang rawan banjir bandang maupun longsor.

"Apalagi berdasarkan prediksi BMKG, bahwa sebagian di wilayah Kota Pagaralam akan terkena badai petir dan hujan dengan debit air cukup besar, diperkirakan akan membuat beberapa daerah banjir badang seperti di daerah Kerinjing, Bumiagung, Ujanmas, Jambatakar dan Gunung Dempo," ungkapnya.

Ia melanjutkan, sebagai antisipasi pihaknya telah mengirimkan surat kepada seluruh dinas terkait dan BUMN/BUMD, yang intinya untuk memberikan informasi kedudukan dan tupoksi keseluruhan termasuk jumlah serta jenis peralatan serta personil agar selalu siaga.

"Kita mulai melakukan siaga bencana alam terutama banjir badang, longsor dan luapan air sungai, hal ini dilakukan terkait dengan peringatan yang dilakukan oleh BMKG Sumsel, tentang badai petir disertai hujan lebat yang akan menimpa wilayah Sumsel, termasuk Pagaralam," uangkap dia pula.
(T.ANT-127/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010