Yogyakarta (ANTARA News) - Pengungsi korban letusan Gunung Merapi yang ditampung di Gedung Olah Raga (GOR) Universitas Negeri Yogyakarta mendapatkan layanan pijat gratis dari para mahasiswa universitas tersebut.

"Pelayanan pijat gratis tersebut untuk mengurangi rasa lelah pengungsi, kebanyakan dari mereka kekurangan istirahat, ada juga yang terpaksa harus berpindah-pindah tempat mengungsi hingga tiga kali, tentunya mereka sangat lelah," kata salah seorang relawan penanganan pengungsi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prasetyawan di Yogyakarta, Minggu.

Prasetyawan yang juga mahasiswa Fakultas Olah Raga UNY mengatakan , dirinya dan sebanyak 40 temannya yang memberikan layanan pijat memang dibekali dengan mata kuliah memijat.

"Selain pengungsi, relawan juga mendapat giliran dipijat. Waktunya selang-seling dengan pengungsi, kemarin sudah relawan, hari ini giliran pengungsi," katanya.

Ia mengatakan, relawan, terutama yang bertugas dalam urusan angkat-mengangkat beban, juga perlu diberi pijatan untuk melemaskan otot-otot mereka yang telah bekerja keras.

"Selain layanan pijat, mahasiswa jurusan lainnya juga memberi layanan seperti konsultasi psikologi, kesehatan, dan pendidikan," katanya.

GOR UNY menampung sekurangnya 900 pengungsi korban letusan Gunung Merapi.

Penanganan pengungsi tersebut sebagian besar dilaksanakan oleh mahasiswa yang diliburkan sejak 5-13 November 2010.

Selain karena aktivitas perkuliahan terganggu abu vulkanik, kata dia, mahasiswa diliburkan karena banyak diantara mereka yang menjadi relawan penanganan pengungsi.

Sebanyak 400 relawan yang sebagian besar merupakan mahasiswa UNY melayani para pengungsi tersebut mulai dari menyediakan makanan di dapur umum hingga konseling bagi anak-anak di pengungsian.

(ANT-158/A035/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010