Jakarta (ANTARA) - Penyelenggara Paralimpiade Tokyo sedang mempertimbangkan untuk mengadakan pertandingan tanpa penonton di sebagian besar tempat, seperti halnya Olimpiade, karena melonjaknya kasus COVID-19 di ibu kota Jepang, menurut beberapa pejabat yang mengetahui masalah tersebut.

Pemerintah Jepang dan penyelenggara Paralimpiade, yang dijadwalkan dimulai 24 Agustus dengan 4.400 atlet dari seluruh dunia, akan membuat keputusan resmi mengenai hal tersebut pekan depan, dikutip dari Kyodo, Jumat.

Ketua Komite Paralimpiade Internasional (IPC) Andrew Parsons dijadwalkan tiba di Jepang Senin.

Panitia sedang merencanakan mengadakan pertandingan secara tertutup di arena-arena yang berlokasi di Tokyo dan prefektur yang berdekatan Saitama dan Chiba, yang saat ini berada dalam keadaan darurat virus corona, menurut para pejabat.

Baca juga: Cincin Olimpiade di Tokyo dilepas, diganti dengan logo Paralimpiade

Mengenai Shizuoka, di mana acara bersepeda akan diadakan, penyelenggara sedang mencari ide untuk mengizinkan maksimal 5.000 penonton selama jumlahnya tidak melebihi 50 persen dari kapasitas tempat.

Olimpiade, yang berakhir pada Minggu, dan Paralimpiade telah ditunda selama satu tahun karena pandemi virus corona.

Sejak dimulainya Olimpiade pada 23 Juli, jumlah kasus harian COVID-19 meningkat lebih dari dua kali lipat di Tokyo, didorong oleh varian virus Delta yang lebih menular.

Jumlah kasus harian mencapai rekor tertinggi 5.042 kasus pada 5 Agustus di Tokyo, yang telah berada di bawah keadaan darurat keempat sejak pertengahan Juli, dan total secara kumulatif di Jepang mencapai 1 juta kasus.

Baca juga: Kirab obor Paralimpiade Tokyo tidak memungkinkan digelar di jalan umum

Untuk Paralimpiade, langkah-langkah COVID-19 yang ditingkatkan dianggap perlu mengingat beberapa atlet memiliki kondisi kesehatan yang bisa jadi lebih rentan terhadap virus.

Penyelenggara masih membahas apakah akan mengizinkan siswa yang berpartisipasi dalam program sekolah untuk memasuki arena, bahkan jika Paralimpiade diadakan secara tertutup.

Di Paralimpiade, para atlet akan memperebutkan 539 medali di 22 cabang olahraga, antara lain atletik, judo, renang, bola basket kursi roda dan tenis kursi roda.

Bulu tangkis dan taekwondo akan debut di Paralimpiade.

Paralimpiade akan ditutup pada 5 September.

Baca juga: Lebih dekat dengan Paralimpiade Tokyo 2020
Baca juga: Giliran atlet Paralimpiade Indonesia berjuang di Tokyo 2020
Baca juga: NPC Indonesia berangkatkan 23 atlet Paralimpiade Tokyo

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021