Jakarta (ANTARA News) - Fernando Torres telah bangkit. Dua gol yang dilesakan ke gawang Chelesa, Minggu (7/11) malam, mengakhiri kemandulannya di Liga Primer Inggris musim ini bersama Liverpool.

Sejak Piala Dunia 2010, Torresseperti mati suri di lapangan hijau. Sebelum menjebol gawang Chelsea Minggumalam, ia baru mencetak satu gol di Liga Inggris musim 2010/2011. Torres butuh sembilan pekan untuk mencetak satu gol ke gawang Blackburn Rovers untuk membawa Liverpool unggul 2-1 atas, 24 Oktober silam.

Di Piala Dunia Afrika Selatan, Torres bahkan gagal mencetak satu goluntuk tim nasional Spanyol. Ia kalah bersinar ketimbang rekan setimnya David Villa yang menjadi salah satu pencetak gol terbanyak di turnamen terakbar sepak bola dunia itu.

Padahal di Liga Primer musim sebelumnya Torres berhasil mencetak 18 gol. Striker yang bergabung bersama Liverpool sejak 2007 itu bahkan tercatat sebagai salah satu pemain The Reds yang palingsubur dengan mencetak 60 gol dari 78 laga. Dari jumlah itu 44 gol ia cetak dalam 47 laga di Anfield.

Setelah itu nama Torres seakan lenyap dari daftar pencetak gol di Liga Primer. Kepindahan pelatih Rafael Benitez ke Inter Milan dikabarkan membuat Torres resah. Rafa memang merupakan pelatih yang berhasil memboyong Torres ke Liverpool dan menjadikannya striker nomor satu Liga Primer.

Belum lagi kisruh kebangkrutan Liverpool di tangan pemilik lama Tom Hicks dan George Gillett membuat Torres gundah. Ia dan kompatriotnya asal Spanyol, Pepe Reina dikabarkan akan hengkang karena tidak nyaman dengan kondisi keuangan Liverpool.

Datangnya pemilik baru Liverpool asal Amerika Serikat, John Henry, juga tidak serta merta membuat Torres betah.

Torres dan Reina tidak puas karena Liverpool tidak kunjung membeli pemain bintang baru dan mengganti Roy Hodgson dengan pelatih yang lebih mumpuni. Apa lagi musim ini Liverpool gagal turut berkompetisi dalam Liga Champions. Sesuatu yang tentu tidak apik untuk pemain sekelas Torres.

Dengan kenyataan seperti itu tidak heran jika banyak kritik yangdilayangkan kepada Torres. Banyak yang mempertanyakan kesetiaanya kepada klub yang ia bela sejak 2007 itu. Kemandulan Torres dianggap sebagai bentuk keengganannya untuk tinggal lebih lama di Liverpool.

Dengan dua gol indah ke gawang Chelsea, Torres seakan menyatakan kelahirannya kembali dan menjawab semua kebimbangan dari semua orang.

"Kritik adalah bagian dari seorang pemain sepak bola apa lagi jika Anda bermain untuk klub seperti Liverpool, semua orang terus di seluruh dunia mengawasi apa yang Anda kerjakan," kata Torres seperti yang dikutip BBC.

"Selama ini memang terasa berat tetapi saya terus berkembang. Saya tidak yakin apakah saya bisa segera mengeluarkan penampilan terbaik saya tetapi saya akan mengusahakannya sesegera mungkin," Torres menambahkan.

Pelatih Chelsea, Carlo Ancelotti yang harus menelan pil pahit dari Torres dalam laga itu pun tidak sungkan memuja pemain yang berusia 26 tahun itu.

"Ia memang pemain hebat," tukasnya lagi.

"Ia mencetak dua gol yang sangat indah dan ia menunjukan bahwa ia bugar serta berhasil bangkit dari saat-saat sulit," puji Ancelotti seperti yang dikutip Sky Sports.

Dua gol yang dilepaskan Torres pada menit ke 11 dan 44 ke gawang Peter Cech memang sukar untuk digolongkan sebagai torehan biasa.

Aksinya yang pertama diawali dari umpan silang Dirk Kuyt dari sisi kanan pertahanan Chelsea. Setelah bola melewati kepala John Terry, dengan satu sentuhan Torres mengontrol bola, sebelum melesakannya ke pojok kiri gawang Cech.

Aksinya yang kedua bahkan bisa dibilang fantastis. Mendapat umpan dari Raul Meireles yang mengiring bola dari tengah lapangan, Torres menggiring bola memasuki kotak pinalti Chelsea di bawah bayang-bayang Ivanovic, bek kanan Chelsea.

Terry yang datang dari belakang, mencoba membantu Ivanovic menghadang laju Torres beberapa detik kemudian hanya bisa terpaku, persis seperti yang dialami penjaga gawang Peter Cech, melihat bola melesat dari kaki kanan Torres melewati mereka bertiga sebelum bersarang di dalam gawang kiper asal Republik Cek itu.

Sial bagi Terry, karena itu bukan yang pertama kalinya ia diperdaya Torres. Pemain yang didatangkan Liverpool dari Atletico Madrid itu hampir selalu mencetak gol dalam setiap pertemuan dengan Chelsea. Ia mencetak tujuh gol dalam delapan pertemuan dengan Chelsea. Tidak heran jika ia bagai mimpi buruk bagi Terry dan kawan-kawan.

Dengan catatan penampilan seperti itu Torres tak ayal lagi menjadi andalan Hodgson untuk mengoleksi nilai. Selain Torres, mantan pelatih Fulham itu hanya punya Kuyt yang bisa diandalkan sebagai striker. Memang dari segi pengalaman dan ketajaman kini belum ada striker Liverpool yang bisa menyamai Torres.

Tidak heran jika setelah laga itu berakhir Hodgson buru-buru menyatakan striker utamanya akan setia bersama Liverpool.

"Ia adalah pemain yang vital untuk Liverpool," tegas Hodgson kepada The Guardian.

"Kami selalu berkomunikasi, ia ingin klub ini semakin membaik dan ia ingin semuanya berjalan di arah yang benar," papar pelatih yang membawa Fulham ke Final Liga Eropa musim lalu.

"Ia senang berada dan bermain untuk Liverpool. Saya tidak takut sama sekali akan masa depannya, selama kami tetap bisa melangkah ke jajaran papan atas, di mana Liverpool berasal," ujar Hodgson lagi.

Pasca kemenangan atas Chelsea, Liverpool memang beranjak naik ke posisi ke sembilan klasemen. The Reds kini hanya berselisih lima poin dari Manchester City yang berada di posisi keempat. Dengan tiga kemenangan berturut-turut di Liga Primer LIverpool semakin yakin peluang mereka untuk kembali berjaya semakin besar.

Kini semuanya tinggal waktu yang akan membuktikan apakah Liverpool dengan kebangkitan Torres bisa kembali mengisi posisinya di 'The Big Four'.
(Ber/A024)




Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010