Palangka Raya (ANTARA News) - Wacana pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia dari Jakarta ke Palangka Raya terus digulirkan Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng), Ahmad Diran.

Hal itu disampaikannya disela-sela membacakan kata sambutan Gubernur pada pelantikan pengurus badan pelaksana komite nasional keselamatan untuk instalasi listrik wilayah Kalteng di Palangka Raya, Selasa.

Dimana acara tersebut dihadiri oleh perwakilan Direktur Jendral Listrik dan Pemanfaatan Energi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kepala Badan Konsul Pusat dan perwakilan PT PLN (persero) unit bisnis Kalimantan Selatan dan Tengah (Kalselteng).

Dia mengatakan, Kalteng siap menjadi Ibu Kota Negara karena memiliki kuntungan alam berupa tidak adanya lempengan bumi, gunung berapi sehingga tidak akan terjadi gempa, tsunami dan gunung meletus.

Dimana sebagian besar dataran Kalteng datar dan tidak berbukit, sehingga dalam penataan ruang lebih mudah serta dapat terkontrol perkembangannya.

Menurutnya, kondisi Ibu Kota Jakarta saat ini telah tidak dapat menjadi Ibu Kota Negara dikarenakan daya dukung lingkungan sudah tidak mampu menerima pembangunan dan kepadatan penduduk yang sudah melebihi kapasitas sehingga berdampak pada kemacetan dan banjir.

"Sehingga siapapun yang menjadi Gubernur DKI Jakarta, tidak akan mampu mengatasi permasalahan tersebut tanpa adanya solusi-solusi yang tepat," ungkapnya.

Dia menambahkan, wacana pemindahan Ibu Kota Negara telah lama digulirkan, dia memberikan contoh, ketika acara Partai Amanat Nasional (PAN) di Kalteng wacana tersebut juga dia gulirkan secara langsung ke Hatta Rajasa.

"Pada saat itu Pak Hatta mengatakan, gulirkan terus wacana tersebut kalaupun memang akan di pindahkan maka Kalteng menjadi salah satu kandidat Ibu Kota," terangnya.

Selain itu, dia mengatakan, ketika Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang berdiskusi di Televisi Republik Indonesia (TVRI) pusat, wacana pemindahan ibu kota juga terlontarkan, jelasnya.

Ketika Presiden pertama Indonesia, Soekarno meletakkan batu pertama pembangunan Palangka Raya, tersirat wacana kemungkinan pemindahan Ibu Kota dikemudian hari.

"Bung Karno pernah berkata, saya memberikan nama Raya hanya di Jakarta dan Palangka Raya, untuk vision kedepan Palangka Raya dapat menjadi Ibu Kota Negara," demikian Diran.(*)
(ANT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010