Jakarta (ANTARA) - Kantor Staf Presiden mengapresiasi upaya percepatan vaksinasi yang dilakukan Polda Papua bersama dinas pendidikan setempat dengan melibatkan siswa/siswi sekolah sebagai duta vaksin di Papua.

"Ini bisa menjadi terobosan inovatif untuk mencapai target vaksinasi maksimal, sebagaimana diperintahkan oleh Presiden Jokowi," kata Tenaga Ahli KSP Mugiyanto dalam siaran pers KSP yang diterima di Jakarta, Minggu.

KSP akan terus mendorong inisiatif pemerintah daerah dan Polda Papua yang berupaya keras melakukan vaksinasi secara proaktif ke sekolah-sekolah, kemudian menjadikan siswa/siswinya sebagai duta-duta vaksin.

"Pihak KSP akan membantu menyebarluaskan inisiatif ini dengan harapan hal baik seperti ini dapat ditiru dan dijadikan model oleh daerah lain," ujar Mugiyanto.

Dalam kunjungan ke Papua, tim monitoring dan evaluasi Kantor Staf Presiden menemukan praktik baik percepatan vaksin dari ujung timur Indonesia. Siswa/siswi berusia 12 hingga 17 tahun turut dilibatkan sebagai duta vaksin dalam strategi komunikasi guna meningkatkan kesadaran masyarakat Papua tentang pentingnya vaksin COVID-19.

Sebagai upaya untuk mempercepat program Vaksinasi, Polda Papua bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Jayapura dan para kepala sekolah menginisiasi program Duta Vaksin Anak yang melibatkan pelajar sekolah menengah atas di Jayapura.

Program digelar sejak 1 Agustus dan akan berlangsung hingga 17 Agustus mendatang.

"Saya berharap para pelajar yang telah menerima vaksin akan menyampaikan pengalaman positif mereka setelah menerima vaksin dan sebagai penyambung pesan kepada keluarga dan lingkungan terdekatnya,” kata Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri kepada tim KSP, Minggu.

Dengan harapan, lanjut Kapolda, orang-orang terdekat yang belum menerima vaksin bersedia untuk divaksin.

Di Kota Jayapura terdapat 231.863 orang yang ditargetkan ikut dalam program Vaksinasi. Dari angka tersebut, tercatat 43,5 persen telah mendapatkan vaksin dosis 1 dan baru 24,57 persen diantaranya yang telah mendapatkan vaksin dosis ke-2.

Kapolda Papua menyebutkan salah satu kendala terbesar dari program vaksinasi adalah keengganan masyarakat, terutama di kampung-kampung dan daerah pelosok, untuk divaksinasi karena berkembangnya hoaks dan misinformasi di tengah masyarakat.

Walaupun begitu, Pemerintah Provinsi Papua menargetkan program Vaksinasi akan mencapai 70 persen sebelum pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) mulai 2 hingga 15 Oktober 2021.

"Nantinya, kartu vaksin akan menjadi salah satu syarat untuk masuk ke venue pelaksanaan pertandingan olahraga pada PON mendatang," kata Irjen Pol. Mathius.

Ia mengatakan bahwa pihaknya menargetkan setidaknya ada 51.000 pelajar yang akan divaksin di 4 cluster penyelenggara PON.

Hingga Jumat (13/8), data dari Polda Papua mencatat sejumlah 1.859 siswa di Jayapura telah mendapatkan suntikan vaksin, baik dosis pertama maupun dosis kedua.

Sejauh ini target vaksinasi anak-anak masih menyasar empat sekolah menengah atas di Jayapura, yakni SMAN 1, SMAN 2, SMAN 4, dan SMKN 3 Jayapura.

"Melalui sekolah, setiap orang tua siswa akan diminta untuk menandatangani surat pernyataan kesediaan untuk mengizinkan anaknya divaksin," ujar Kabid Dokkes Polda Papua Kombes Pol. dr. Nariyana.

Ditegaskan pula bahwa program Vaksinasi anak ini dipastikan sepenuhnya berada di bawah sepengetahuan orang tua siswa.

Baca juga: Korps Brimob Polri gelar vaksinasi anak berkebutuhan khusus

Baca juga: Surakarta fokus vaksinasi COVID-19 ibu hamil dan anak di atas 12 tahun


 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021