Palembang (ANTARA News) - Festival Keraton Nusantara ke-7 di Palembang, 26-28 November 2010 akan memamerkan benda pusaka dari 108 kerajaan, kesultanan, dan lembaga adat di seluruh Indonesia.

Zuriat Kesultanan Palembang Darussalam Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin, di Palembang, Rabu, mengatakan seluruh utusan akan memamerkan benda pusaka yang mereka miliki dalam Festival Keraton Nusantara (FKN) tersebut.

Khusus Keraton Palembang Darussalam akan memamerkan beragam benda pusaka, seperti keris Palembang, tongkat komando, manuskrip kuno dan tombak, katanya.

Ia menjelaskan kegiatan dua tahunan itu diisi berbagai kegiatan seni dan budaya nusantara.

Pameran benda pusaka menjadi salah satu bagian dari rangkaian kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut, ujarnya.

Selain itu, berbagai kegiatan budaya, seperti pentas tari tradisional dari utusan kerajaan dan kesultanan serta lembaga adat juga ditampilkan.

Seratus lebih perwakilan tersebut masing-masing akan menampilkan minimal sebuah tarian tradisional yang saat ini jarang dipentaskan karena tergilas oleh modernisasi, tambah dia.

Ia mengatakan mempertahankan budaya asli Indonesia menjadi target utama kegiatan tersebut.

Namun, bukan berarti keberadaan kerajaan, kesultanan dan lembaga adat itu sebagai langkah membangkitkan feodalisme di Indonesia, katanya.

Perwakilan Sultan Sekala Berak ke-23 Lampung, Rudi Pernong yang mendampingi Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin menambahkan, mereka akan membawa benda pusaka khususnya senjata yang digunakan zaman dahulu pada kegiatan tersebut.

Benda pusaka terutama senjata, seperti golok dan tombok yang telah berusia ratusan tahun sampai kini tersimpan rapi dan akan dipamerkan pada FKN ketujuh nanti, ujarnya.

Rudi menambahkan, seni dan budaya Kesultanan Lampung itu akan ditampilkan dalam kegiatan itu dan akan membawa sedikitnya 400 personel ke Palembang guna memeriahkan pertemuan sultan dan raja di kota pempek.

Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang pangelaran seni dan budaya tetapi merupakan upaya mempererat silaturahmi kerajaan, kesultanan dan lembaga adat secara nasional, tambah dia.(*)
(ANT-037/M008/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010