Kabul (ANTARA News/AFP/Reuters) - Pasukan pimpinan NATO di Afghanistan menyatakan menyelidiki kemungkinan tentaranya "tanpa sengaja" menewaskan tiga warga Afghanistan pada Rabu, sementara pasukannya memerangi pejuang di bagian selatan negara itu.

Korban di kalangan rakyat akibat pasukan asing, yang memburu pejuang, telah lama menjadi sumber utama ketegangan antara Presiden Hamid Karzai dengan Barat, terutama Amerika Serikat.

Aturan tentang penggunaan serangan udara oleh pesawat Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan pesawat Amerika Serikat pada tahun lalu sebagai tanggapannya, namun kejadian tetap muncul sesekali.

Pada Rabu, Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan NATO dalam pernyataannya mengatakan "mencari kemungkinan tiga warga Afghanistan secara tak sengaja tewas dan satu luka oleh pasukan ISAF" dalam pertempuran dengan pejuang di daerah Sangin di propinsi Helmand.

Dikatakannya, empat warga Afghanistan dibawa ke pangkalan terdekat ISAF setelah pertempuran itu dan bahwa tiga dari mereka kemudian meninggal.

Helmand adalah salah satu dari kubu tua Taliban di selatan dan titik luncur serangan besar pasukan ISAF pada tahun lalu.

Panglima ISAF menyatakan keamanan membaik di beberapa bagian Helmand, tapi tetap banyak pertempuran di banyak daerah.

Dalam laporan tengah tahun, Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan korban di kalangan rakyat meningkat 31 persen pada enam bulan pertama 2010 dibandingkan dengan masa sama tahun lalu.

Sebaliknya, kematian disebabkan oleh pasukan "pendukung pemerintah" -tentara Afghanistan dan asing- menurun tajam, kata laporan badan dunia itu, sebagian besar karena komandan memperketat aturan tentang penggunaan serangan udara.

Tapi, kekerasan di seluruh Afghanistan adalah yang terburuk sejak Taliban digulingkan tentara Afghanistan dukungan Amerika Serikat pada 2001, dengan kematian pada tingkat tertinggi, meskipun terdapat sekitar 150.000 tentara asing.

Korban di kalangan penduduk adalah persoalan peka di Afghanistan.

Mengurangi korban di kalangan penduduk oleh tentara asing dan melindungi penduduk adalah tugas utama siasat lawan-pemberontakan ISAF di Afghanistan.

Tapi, sejumlah kejadian pada tahun lalu melibatkan serangan udara ISAF di pedesaan Afghanistan, yang mengakibatkan sejumlah besar penduduk terbunuh, mencemari usaha mengurangi korban di kalangan penduduk.

Kematian penduduk di tangan tentara asing memicu ketidakpercayaan di antara rakyat Afghanistan, pemerintah dan tentara Amerika Serikat serta NATO, kendati kebanyakan kematian seperti itu disebabkan oleh siasat pejuang, seperti, bom rakitan.

Kepekaan akan korban di kalangan rakyat oleh gerakan NATO atau pasukan pimpinan Amerika Serikat merusak hubungan antara Presiden Afghanistan Hamid Karzai dengan pendukungnya di pasukan asing.

Sekelompok tentara Amerika Serikat menghadapi tuduhan menyasar secara acak dan membunuh warga Afghanistan untuk olahraga, kata "The Washington Post" pada tengah September.

Seorang tentara Amerika Serikat, yang dituduh membunuh tiga warga Afghanistan untuk iseng, menghadapi pengadilan perang, kata tentara negara adidaya tersebut pada tengah Oktober.

Inggris membayar uang ganti rugi 1,5 juta dolar Amerika Serikat (sekitar 15 miliar rupiah) kepada warga Afghanistan pada tahun ini untuk korban tewas, cedera dan kerusakan bangunan, kata data resmi pada awal Oktober.(*)

(Uu.B002/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010