Lombok Timur,NTB (ANTARA News) - Masjid Wahabi yang berada di wilayah Dusun Peresak, Desa Kabar, Kecamatan Sakra,Kabupaten Lombok Timur di rusak ratusan warga Peresak, Desa Kabar,Minggu malan sekitar pukul 19.30 Wita.

Termasuk di dalamnya rumah penjaga Masjid Wahabi dirusak massa, akan tetapi dalam aksi pengrusakan itu tidak ada jamaah wahabi yang menjadi korban keganasan warga yang melakukan aksi pengrusakan tersebut.

Sementara Masjid Wahabi dan rumah penjaga yang dirusak warga, langsung dipasangi police line,agar warga tidak memasuki area terlarang.

Dalam rangka mengumpulkan barang bukti dan keterangan yang dibutuhkan, guna pengembangan penyelidikan lebih lanjut, sedangkan situasi di lokasi pengrusak sudah kondusif.

Kepala Dusun Peresak, Desa Kabar, Kecamatan Sakra,H.Abdul Hayyi mengatakan kasus terjadinya aksi pengrusakan masjid Wahabi dan rumah penjaga Masjid tersebut, bermula dari adanya permasalahan yang terjadi antara sesama tokoh Wahabi itu sendiri.

Apalagi sebelumnya antara jamaah Wahabi dengan warga Peresak,Desa Kabar sebelumnya juga telah terjadi permasalahan mengenai perbedaan paham dalam menjalankan ajaran agama Islam.

Sehingga permasalahan inilah yang dimanfaatkan oleh salah seorang tokoh wahabi tersebut, untuk melakukan provokasi kepada warga, sehingga terjadilah aksi pengrusakan masjid wahabi tersebut yang dilakukan oleh warga secara spontan.

Dengan terlebih dahulu melakukan aksi pelemparan menggunakan batu serta berbagai benda keras lainnya,sedangkan pada saat itu jamaah wahabi baru selesai melaksanakan sholat Isya.

" Mendengar bunyi lemparan batu, jamaah wahabi langsung membubarkan diri dan lari menyelamatkan diri," tegas Kadus Peresak.

Ia menegaskan Warga tidak puas melakukan aksi pelemparan. langsung masuk ke dalam halaman Masjid dengan melakukan aksi pengrusakan rumah penjaga masjid.

Termasuk semua barang yang berada di dalam Masjid Wahabi tersebut, ikut dirusak warga, bahkan tembok pagar masjid ikut di rusak warga, akan tetapi dalam aksi tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Karena aparat dari kepolisian datang ke lokasi untuk melakukan pengamanan dan langsung membubarkan warga, agar tidak terjadi aksi pengrusakan yang lebih banyak lagi terhadap fasilitas masjid wahabi tersebut.

"Setelah warga melakukan pengrusakan Masjid Wahabi beserta barang yang ada di dalamnya, warga kemudian membubarkan diri," ujar H.Abdul Hayyi.

Camat Sakra,L.Zulkarnain menegaskan terjadi aksi pengrusakan masjid wahabi ini, lebih disebabkan karena terjadi perbedaan pemahaman antara warga dengan jamaah wahabi, terutama dalam menjalankan ibadah sesuai dengan perintah agama.

Bahkan pihaknya sudah seringkali mempertemukan antara tokoh wahabi dan tokoh warga sekitarnya, untuk menyelesaikan persoalan ini, agar tidak menjadi persoalan yang besar di tengah-tengah masyarakat.

Sehingga pihaknya sudah menyelesaikan dengan cara musyawarah untuk mufakat, namun pihaknya juga mengaku heran kenapa sampai terjadi kasus pengrusakan masjid Wahabi tersebut oleh warga.

"Saya belum tahu pasti penyebab terjadinya pengrusakan masjid wahabi oleh warga, apakah ada kaitannya dengan permasalahan sebelumnya ataukah masalah lain," tegas L.Zulkarnain.

Ia menambahkan sementara masalah kasus pengrusakan itu, tentunya sudah menjadi ranah aparat kepolisian untuk memproses sesuai dengan hukum yang berlaku di negara ini.

Sementara masalah perbedaan pemahamanan dalam menjalankan syariat Islam, maka tentu pihaknya akan mempertemukan kedua tokoh wahabi maupun warga, untuk mencari solusi terbaik agar tidak merembet ke kasus yang lainnya.

Kapolres Lotim, AKBP.Erwin Zadma, S.ik saat di konfirmasi membenarkan terjadinya kasus pengrusakan masjid wahabi oleh warga,akan tetapi aparat kepolisian sudah berhasil mengembalikan situasi menjadi kondusif.

Namun begitu pihaknya tetap menyiagakan pasukan di lokasi, untuk menjaga kemungkinan yang tidak diinginkan terjadi nantinya, apalagi situasi masih panas.

Sementara di masjid yang dirusak aparat sudah memasangkan police line di masjid Wahabi yang dirusak, dengan tujuan agar barang bukti yang ada di dalamnya tidak disentuh oleh siapapun, dengan mengumpulkan bukti untuk pengembangan penyelidikan lebih lanjut.

"Pihaknya akan meminta keterangan dari warga yang melihat aksi pengrusakan itu, untuk proses hukum lebih lanjut," tandas Kapolres Lotim.(ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010