Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar Spot antarbank, Selasa sore naik 13 poin menjadi Rp8.952-Rp8.962 per dolar AS dari sebelumnya Rp8.965-Rp8.975, karena aksi lepas dolar untuk mencari untung masih berlanjut.

Analis PT Bank Saudara Tbk, Rully Nova, di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa aksi lepas dolar AS yang berlanjut mendorong rupiah menguat, meski masih di atas poisisi Rp8.950 per dolar AS.

"Kami optimistis pelaku pasar masih akan melepas dolar untuk merealisasikan keuntungannya, " katanya.

Ia menilai, rupiah masih berpeluang untuk kembali naik setelah pekan lalu cenderung melemah, akibat lesunya pasar.

Rupiah sebelumnya sempat menguat mencapai Rp8.875 per dolar AS, namun kenaikan itu tidak berlanjut rupiah kembali terpuruk, ucapnya.

Pelaku pasar, menurut dia juga sedang menunggu masuknya dana tambahan paket stimulus bank Sentral AS yang akan dkucurkan ke sektor yang produktif agar pertumbuhan ekonomi AS dapat tumbuh lebih baik.

"Kami optimis apabila dana tambahan itu masuk ke Indonesia maka pasar uang Indonesia akan bergairah yang pada gilirannya memicu rupiah menguat," ucapnya.

Ia mengatakan, Indonesia masih merupakan pasar yang menarik bagi asing, karena tingkat selisih bunga rupiah terhadap dolar masih tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang terus tumbuh.

Karena itu investor asing masih akan bermain di pasar domestik yang pada gilirannya memicu rupiah menguat, ucapnya.

Kenaikan rupiah menurut dia, masih akan berlanjut karena sentimen pasar tetap positif terhadap mata uang Indonesia tersebut.

Jadi rupiah masih berpeluang untuk naik yang didukung pula oleh membaiknya pasar eksternal, ujarnya.
(T.H-CS/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010