Seoul (ANTARA News/AFP) - Kementerian luar negeri Korea Selatan Kamis mengatakan pihaknya mengamati ketat lokasi uji bom atom Korea Utara tahun lalu, namun belum ada bukti-bukti bahwa uji nuklir lain akan direncanakan.

Seorang juru bicara Kemlu mengomentari adanya laporan dan foto satelit yang disiarkan oleh surat kabar mingguan Jane`s Defence Weekly, yang menunjukkan aktivitas kerja sedang berlangsung di lokasi itu, di provinsi timur laut utara North Hamkyong.

"Tidak ada bukti nyata telah dikonfirmasikan apakah ya atau tidak Korea Utara mempersiapkan tes nuklir ketiga," kata juru bicara itu kepada AFP.

"Kami telah memantau ketat fasilitas nuklir Utara termasuk Punggye-ri, dan berbagi informasi secara erat dengan negara-negara terkait."

Majalah Inggris pada 3 November menyiarkan foto-foto yang diambil pada 16 Oktober yang katanya menunjukkan sedikitnya enam kendaraan atau sejumlah peralatan di situs operasi pangkalan.

Ada tampak tumpukan selebar 12 meter digali dari puing-puing di daerah pangkalan yang tampaknya mengindikasikan pembangunan terowongan sedang berlangsung.

Daerah itu menggali 150 meter di selatan fasilitas uji nuklir yang tampaknya telah diperluas sejak Oktober 2009.

Satu pengambilan gambar 27 Oktober menunjukkan tanah itu telah digali di pintu masuk dua terowongan yang mengarah ke lokasi uji nuklir bawah tanah sebelumnya.

Foto itu diambil oleh perusahaan AS DigitalGlobe, juga menunjukkan bekas penggalian lama di tanah yang mengisyaratkan bahwa parit kabel listrik atau kabel listrik tersambung sedang diletakkan.

Jane menyimpulkan terlalu dini untuk mengatakan apakah uji nuklir lain sudah makin dekat.

Korea Utara melakukan uji coba nuklir pertama pada 9 Oktober 2006 dan kedua pada 25 Mei tahun lalu di Punggye-ri.

Para ilmuwan mengatakan ledakan tahun lalu adalah sekitar empat kali lebih kuat daripada yang pertama, tetapi masih jauh lebih rendah dari jenis bom Hiroshima.

Korea Utara berhenti dari perundingan enam negara yang membahas perlucutan senjata nuklir pada April 2009, sebulan sebelum uji coba nuklirnya yang kedua.

Dalam beberapa bulan terakhir Pyongyang mengemukakan syarat kesediaan untuk kembali ke forum perundingan, yang melibatkan kedua Korea, China sebagai tuan rumah dialog, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang.

Namun Presiden Barack Obama memperingatkan pekan lalu di Seoul bahwa Korea Utara harus menunjukkan "keseriusan keinginan" sebelum pembicaraan enam-pihak dapat dilanjutkan kembali.(*)

(Uu.H-AK/a023/r009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010