Jakarta (ANTARA) - Generasi yang lahir di era 80-90an kerap menjadikan korespondensi alias surat-menyurat dengan sahabat pena yang tinggal jauh di pulau seberang sebagai salah satu hobi.

Misalnya saja sebagai seorang anak yang tinggal di negara kepulauan dengan jarak ribuan kilometer dengan sahabat pena yang dikenal dari majalah senantiasa menganggap surat yang dikirimkan melalui pos adalah kebanggaan tersendiri.

Ketika itu orang belum akrab dengan ponsel pintar sehingga lamanya waktu pengiriman untuk mendapatkan balasan pun tak menjadi soal.

Maka anak-anak era 80-90an akan gembira menyambut pak pos yang datang mengantarkan surat dari sahabat pena lalu membaca suratnya berulang-ulang.

Kenangan indah itu menjadi hal yang pasti sangat sulit dilupakan oleh generasi yang kini beranjak digantikan oleh anak-anak yang lahir di era digital.

Dimana jarak dan batas waktu bukan lagi menjadi masalah karena segala macam informasi bisa diakses secara real time dengan menggunakan gadget pintar.

Namun kini segalanya bertransformasi, termasuk PT Pos Indonesia yang semula fokus pada bisnis logistik pengantaran surat, paket, bahkan weselpos.

BUMN tersebut pun mau tak mau harus bisa menyesuaikan dirinya dengan zaman yang terus berkembang agar dapat tetap kompetitif dan bersaing dengan kompetitor yang semakin banyak.

Menteri BUMN Erick Tohir sangat berharap PT Pos dapat memaksimalkan potensi bisnis yang dimiliki perusahaan secara berkelanjutan.

Sebagai BUMN, perusahaan itu diharapkan mampu melihat peluang-peluang yang ada agar dapat menyelaraskan langkah dengan perubahan yang sangat cepat.

Sebab masyarakat tidak lagi berkirim surat untuk menanyakan kabar dari sanak familinya yang tinggal jauh. Mereka jelas lebih memilih untuk menggunakan teknologi ponsel pintar yang memungkinkan mereka mendapatkan balasan dalam waktu yang lebih cepat.

Baca juga: Pos Indonesia dan GP Ansor jalin kemitraan program agen Sobat Bayar

Baca juga: BTN rangkul PT Pos Indonesia bidik tabungan hingga Rp3,5 triliun


Halaman selanjutnya: Penyalur Bansos
Penyalur Bansos

Selain berbagai program telah dikembangkan oleh PT Pos Indonesia, BUMN ini juga mendapatkan mandat khusus yang juga bisa dijadikan peluang tersendiri untuk dapat meningkatkan utilitas usahanya.

Pemerintah salah satunya menunjuk PT Pos Indonesia sebagai pihak yang terlibat langsung dalam program bantuan sosial Tunai selama pelaksanaan kebijakan PPKM Darurat. PT Pos ditugaskan sebagai pihak yang menyalurkan dan mengucurkan bantuan kepada penerimanya.

Penugasan proses pendistribusian BST kepada BUMN tersebut bertujuan tak lain untuk
memperlancar pemberian bantuan tersebut.

Dan Pos Indonesia pun menyatakan kesiapan dalam penyaluran. Sebanyak 21 ribu Insan Pos se-Indonesia dikerahkan untuk mengoptimalkan penyaluran BST.

Untuk tahap saat ini Bantuan Sosial Tunai (BST) bakal diberikan selama 2 bulan hingga Agustus 2021, kepada 10 juta masyarakat tidak mampu, keluarga miskin, dan belum menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) serta kartu sembako.

Dirut PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rahmad Djoemadi mengatakan pihaknya berupaya menindaklanjuti program Pemerintah yang fokus memulihkan ekonomi masyarakat meskipun dalam masa pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dengan berkomitmen untuk melanjutkan dana Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN).

Alokasi dana tersebut mencakup program bantuan tunai sosial yang disalurkan oleh PT Pos Indonesia (Persero). Lebih lanjut Faizal menerangkan bahwa Bantuan Sosial Tunai adalah sebuah intrumen penting memulihkan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

BST sekaligus menjadi bentuk pelayanan PT Pos Indonesia kepada masyarakat di tengah pandemi. Perusahaan itu bukan sekadar bertugas mendistribusikan tapi ini kerja sosial dan pelayanan kepada masyarakat.

BST ini juga dinilai sangat penting karena merupakan program perlindungan sosial dan pemulihan ekonomi kerakyatan. Maka jajaran Pos pun memastikan BST bisa 100 persen sampai ke tangan KPM, meskipun masih di dalam masa PPKM.

Bagi internal Pos Indonesia, proses pendistribusian bantuan sosial yang panjang tentu menyita sumber daya dan pandemi menjadi tantangan tersendiri.

“Teman-teman petugas di lapangan dalam proses distribusinya tetap merasa was-was karena harus bertemu dengan banyak orang, masyarakat penerima bantuan. Tapi ini kerja sosial, kita tetap optimalkan penyaluran dengan protokol kesehatan yang ketat. Kita pastikan petugas-petugas di kantor cabang pos sudah divaksin,” kata Faizal.

PT Pos Indonesia telah menyatakan akan terus mendukung usaha percepatan pemulihan ekonomi, lebih cepat, lebih baik. Faizal menuturkan progres penyaluran bantuan sosial tunai pada tahun 2021 di tiga wilayah haruslah berjalan sesuai target

Perusahaan pelat merah itu mendukung program-program dan kebijakan dari pemerintah dalam memperkuat kembali ekonomi nasional. Tercatat progres penyaluran Bantuan Sosial Tunai selama tahun 2021 mencapai 98 persen di seluruh wilayah Indonesia. Bahkan targetnya hingga Agustus bisa tersalurkan 100 Persen.

Di samping itu juga seiring dengan program pemerintah untuk mengendalikan COVID-19, Pos Indonesia melakukan percepatan pemberian vaksinasi di lingkungan perusahaan. Pada April 2021 seluruh karyawan Pos Indonesia telah diberikan vaksinasi yang dilaksanakan di berbagai kota di seluruh Indonesia.

Hal itu sebagai langkah antisipasi agar porsonel yang bertugas turun langsung ke lapangan mendapat lebih perlindungan vaksin.

Terkait BST, kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah dianggap sebagai apresiasi atas keberhasilan kinerja penyaluran BST 2020 yang sebesar 97,14 persen. Sedangkan Bansos Pemerintah Provinsi dan Kabupaten dengan kinerja penyaluran mencapai 96 persen.

Pada 2021 ini dengan moto ‘Bersatu dan Bangkit’ perusahaan itu sedang berusaha mencapai penyaluran secara sempurna 100 persen sesuai dengan target yang diberikan oleh Kemensos.

Zaman telah berganti, ketika dulu masyarakat menanti surat saat pak pos mengampiri pelataran rumah, mereka kini diharapkan untuk menyalurkan BST yang diharapkan mampu memulihkan perekonomian yang terdampak pandemi.

Baca juga: Kominfo dorong pertumbuhan sektor pos

Baca juga: Kemensos dengan Bulog-Pos Indonesia salurkan beras PPKM tahap II

Baca juga: Catat, besok Pos Indonesia bakal gelar program gratis ongkir di seluruh Indonesia

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021