Tangerang (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Banten, memasukan pengobatan tradisional ke dalam pelayanan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Dadang M. Epid, di Tangerang, Minggu, mengatakan bahwa jenis pengobatan tradisional yang masuk ke dalam pelayanan kesehatan di puskesmas, antara lain akupuntur dan refleksi yang dipadukan dengan pengobatan medis.

"Ini adalah bentuk terobosan baru setelah disetujuinya rancangan peraturan daerah menjadi regulasi payung hukum," katanya..

Dijelaskannya, saat ini baru puskesmas Kecamatan Pamulang dan Kecamatan Serpong yang menerapkan sistem pelayanan tambahan ini.

Terapis pengobatan tradisional di puskesmas tersebut telah diisi oleh tenaga professional. Para terapis tersebut telah mengantongi sertifikat didalam memberikan pelayanan pengobatan kepada pasien atau pengunjung.

Ia mengemukakan, tidak perlu di khawatirkan lagi tingkat keamanan dan kenyamanannya untuk bisa memperoleh pelayanan kesehatan di puskesmas.

"Jadi, nantinya masyarakat yang tidak sakit, tapi pegal-pegal atau terkilir bisa datang ke Puskesmas. Layanan ini baru ada di Kota Tangsel diantara kabupaten/kota lainnya di Banten," katanya.

Anggota Komisi B Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Tangerang Selatan, Tb Rahmatullah, mengatakan, pola pelayanan ini telah ada didaerah lain di Indonesia, yakni di Bali. Regulasi seperti ini dimaksudkan, selain untuk peningkatan proses pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

"Kita mencontohnya dari Bali dan memang di Banten baru diterapkan di Kota Tangsel. Setelah mendapatkan terapi pengobatan tradisional nantinya pasien akan juga akan mendapatkan obat-obatan," katanya.

Dia mengemukakan, meski tinggal ditengah perkotaan, tapi masyarakat masih terus percaya kepada pengobatan alternaif. Padahal, tingkat resistensinya begitu tinggi dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Berbeda dengan paduan antara pengobatan tradisional dan medis ini. Secara perlahan, pemerintah daerah ini mengubah pola pandang masyarakat yang masih percaya dengan pengobatan tradisional.

"Pengobatan ini tidak berkaitan dengan mistis. Kan masih banyak juga praktik-praktik, seperti dukun beranak.  Setidaknya pemerintah ingin mengubah main stream yang sampai sekarang masih dipercaya masyarakat," katanya.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010