Jayapura (ANTARA News) - Masyarakat kota Jayapura kecewa karena tidak bisa melihat langsung sosok Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berkunjung ke kota Jayapura sejak Minggu (21/11).

Yulinda Safaar, salah seorang warga Youtefa, Abepura, mengaku kecewa karena bersama keluarganya sengaja menunggu kedatangan Presiden SBY di Bandara Sentani, namun tidak bisa melihat langsung sosoknya bersama Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono.

"Pengamanan ketat sekali, untuk mendekat saja kami sangat kesulitan. Apalagi bisa melihat secara langsung sosok beliau," katanya di Jayapura, Senin.

Meski kecewa tidak bisa melihat langsung, Youtefa memahami ketatnya pengamanan seorang kepala negara.

"Saya pikir ini adalah pengaman yang wajar bagi seorang presiden. Apalagi kali ini bersama rombongan yang cukup banyak," tuturnya.

Ketua Sinode Gereja Injili di Indonesia (Gidi) Provinsi Papua, Pendeta Lipiyus Biniluk, di Sentani mengharapkan kedatangan Presiden ke provinsi tertimur Indonesia kali ini bisa melakukan tindakan nyata dalam menyelesaikan masalah otonomi khusus (otsus) bagi masyarakat asli Papua.

"Kami harap kedatangan Presiden di sini bisa memberikan solusi dengan berbagai masalah yang terjadi di Papua terlebih khusus penerapan otsus, jika memang itu mau diwujudkan," katanya.

Pendeta Lipiyus mengatakan, selama ini masyarakat masih terus melakukan demonstrasi menolak otonomi khusus karena dianggap dianggap belum menjawab persoalan masyarakat Papua yang sebagai besar tinggal di daerah pedalaman.

Kedatangan Kepala Negara ke Jayapura kali ini diharapkan mampu memberikan jawaban yang pasti terhadap masyarakat Papua yang selama ini masih terus berteriak.

Ia mengatakan seluruh masyarakat Papua sangat terbuka bagi Presiden bersama rombongan serta menjamin situasi aman selama orang nomor satu di Indonesia ini berada di daerah ini.

"Ini adalah salah satu penghormatan bagi kami terhadap Presiden yang meluangkan waktunya datang melihat secara langsung situasi Papua," ujarnya.

Presiden SBY bersama rombongan akan membuka kegiatan pertemuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Nusantara di Auditorium Universitas Cenderawasih, Senin.
(T.KR-MBK/T010/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010