Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) akan menerbitkan obligasi senlai Rp750 miliar sebagai bagian penggalangan dana jangka panjang untuk mendukung operasinya.

"Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dan rencana strategis BTPN untuk menggalang pendanaan jangka panjang sebagai pendukung dana yang dihimpun dari masyarakat, sehingga BTPN dapat menjalankan fungsi intermediasi lebih optimal lagi," kata Direktur Utama BTPN Jerry Ng di Jakarta, Senin.

Lebih lanjut, Jerry mengungkapkan rencana penerbitan Obligasi BTPN III ini juga tidak terlepas dari kesuksesan penerbitan Obligasi BTPN I dan II.

Emisi Obligasi BTPN III ini mendapat National Long-term rating AA- (idn) dengan prospek peringkat Stabil dari Fitch Ratings. "Fitch Ratings kembali memberikan peringkat emisi Obligasi BTPN AA- (idn). Peringkat ini mencerminkan kemampuan BTPN dalam menjaga kualitas aset perusahaan, perbaikan struktur pendanaan, dan kinerja yang kuat," kata Jerry.

Struktur Obligasi BTPN III yang ditawarkan terdiri dari dua seri, yaitu Seri A berjangka waktu tiga tahun dengan kisaran tingkat bunga tetap sebesar 8,250 persen - 9,000 persen dan Seri B berjangka waktu lima tahun dengan kisaran tingkat bunga tetap sebesar 8,625 persen - 9,375 persen.

Sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter) adalah PT CIMB Securities Indonesia, Danareksa Sekuritas dan PT Indo Premier Securities.

Penerbitan Obligasi ini akan mendukung pengembangan bisnis BTPN, khususnya dalam memberikan akses pembiayaan seluas-luasnya di kedua pangsa pasar yang ditekuni BTPN yaitu para pensiunan dan pelaku UMK.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil emisi Obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan seluruhnya untuk pertumbuhan usaha dalam bentuk ekspansi kredit.

"Kami berharap emisi Obligasi ini dapat menjadi salah satu instrumen investasi yang menarik bagi para investor serta sekaligus menjadi alternatif pembiayaan jangka panjang bagi BTPN," kata Jerry.

Per 30 September 2010 BTPN membukukan pertumbuhan kredit sebesar 58 persen (year-on-year/yoy) sehingga total kredit mencapai Rp21,8 triliun. Mengimbangi pertumbuhan kredit yang sangat signifikan, BTPN tetap mampu menjaga kualitas kredit, tercermin dalam rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan-NPL) net tetap terjaga pada tingkat rendah yaitu 0,39 persen.

Kepercayaan masyarakat terhadap kinerja BTPN juga terus meningkat, tercermin pada peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp24,5 triliun, atau tumbuh 47 persen (yoy). Total aset BTPN per 30 September 2010 mencapai Rp30,8 triliun atau meningkat 60 persen (yoy). Sementara kemampuan intermediasi, yang terlihat dari posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 89 persen.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010