Rp14,17 triliun portofolio pembiayaan kami diarahkan untuk kegiatan bisnis yang berkelanjutan.
Bandung (ANTARA) - Bank BTPN mengungkapkan bahwa perbankan tersebut telah memperluas peluang bagi pendanaan portofolio hijau sebagai jawaban atas tren global yang lebih peduli lingkungan, dengan capaian hingga Juni 2023 sebesar Rp14,17 triliun.

"Tercatat per 30 Juni 2023, sebesar Rp14,17 triliun portofolio pembiayaan kami diarahkan untuk kegiatan bisnis yang berkelanjutan," kata Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar dalam temu media, di Bandung, Jawa Barat, Kamis.

Henoch menyampaikan bahwa capaian tersebut adalah sebesar lima persen dari total pembiayaan Bank BTPN sampai akhir Juni 2023 untuk berbagai kegiatan bisnis berkelanjutan dengan klasifikasi yang telah ditentukan dalam Peraturan OJK Nomor 51 Tahun 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.

"Itu termasuk juga pembiayaan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hijau," kata Henoch.

Henoch menyampaikan pendanaan portofolio hijau oleh pihaknya, ke depan akan terus ditingkatkan, sebagai bagian dari upaya memenuhi target Net Zero Emission (NZE) yang tengah menjadi perhatian lintas sektor, termasuk bisnis dan perbankan di Indonesia.

"Terlebih ada fakta menunjukkan bahwa ada rekam jejak terhadap lingkungan dan sosial dari setiap aktivitas bisnis dan portofolio bank secara tidak langsung," ujarnya pula.

Henoch menyampaikan hal tersebut dipandang merupakan peluang oleh pihaknya, dengan menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan, untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan melalui berbagai upaya bidang lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG).

Sejauh ini, kata dia lagi, pihaknya telah melakukan langkah strategis terhadap prinsip ESG dengan merancang Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) untuk turut mengantisipasi dampak perubahan iklim dan mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals), yang salah satunya terimplementasi lewat pendanaan portofolio hijau.

"Selain itu, kami juga percaya bahwa melalui digitalisasi dan kolaborasi yang efektif, tujuan pembangunan berkelanjutan dapat diwujudkan dengan lebih baik. Karenanya melalui teknologi digital sebagai platform utama, kami hadirkan Jenius," ujar Henoch.

Jenius yang merupakan aplikasi perbankan digital, Henoch menjelaskan, jadi salah satu cara pihaknya merespons perubahan pesat pada era digital, terutama terkait munculnya perilaku baru masyarakat Indonesia semakin melek digital dan mudah bersosialisasi dengan meningkatnya akses ke internet.

"Selama tujuh tahun berdiri, Jenius yang berakar pada kebutuhan penggunanya melalui proses kokreasi dan kolaborasi dalam berinovasi, terus tumbuh dengan dan telah menjangkau lebih dari 4,8 juta pengguna yang tersebar di 38 provinsi di 514 kota dan kabupaten di Indonesia," katanya lagi.

Selain itu, ujar dia pula, dalam inisiatif keberlanjutan, pihaknya juga menggenjot program Daya, dengan Bank BTPN menyediakan sarana peningkatan kapasitas masyarakat di semua segmen, dari korporasi hingga masyarakat mikro.

Yang terbaru, implementasi yang dilakukan program ini adalah "Berjalan dan Bersepeda untuk Bumi" yang dijalankan oleh karyawan secara sukarela, untuk melakukan aktivitas rendah emisi ketika menuju atau pulang dari kantor, dengan jarak tempuh yang dihasilkan kegiatan itu, telah dikonversi menjadi 625 pohon mangrove yang ditanam Bank BTPN di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta.

"Sampai dengan akhir Juni 2023, program Daya telah diikuti oleh 1.529.194 penerima manfaat atau naik 10 persen secara tahunan, melalui 5.019 kegiatan yang naik 77 persen di seluruh Indonesia," ujarnya pula.

Tuntutan untuk memenuhi target NZE ini, kata dia lagi, sangat mempengaruhi lanskap persaingan bisnis di Indonesia, utamanya di industri perbankan.

"Memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan, namun penting untuk masa depan bumi dan Indonesia yang lebih baik. Kami sendiri beruntung karena para pemegang saham, manajemen dan karyawan memiliki komitmen yang sama untuk mencapai target NZE yang sudah ditetapkan pada tahun 2050," kata Henoch menambahkan.
Baca juga: BTPN sebut rasio kredit untuk UMKM capai 30 persen tahun ini
Baca juga: BTPN akan cari investor untuk penuhi aturan 'free float' 7,5 persen

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023