Jakarta (ANTARA) - Head of Wealth Management Business and Network & Distribution Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Helena mengimbau agar nasabah BTPN tetap memilih produk investasi yang sesuai profil risiko dan tujuan investasi, agar portofolio investasi tetap aman dengan imbal hasil yang optimal.

BTPN baru saja menggandeng PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) untuk melengkapi bisnisnya dengan meluncurkan tujuh reksa dana Manulife guna memberikan solusi investasi bagi para nasabahnya​​​​​​​

“Dengan hadirnya pilihan investasi yang beragam dari Bank BTPN dan MAMI, nasabah dapat melakukan diversifikasi aset atas portofolionya dengan pilihan investasi yang tidak terbatas hanya pada pasar saham Indonesia, melainkan juga pada pasar di Asia Pasifik,” kata Helena dalam konferensi pers kerja sama Bank BTPN dan Mami secara daring, Kamis.

Selain itu, lanjut Helena, untuk meminimalisir risiko volatilitas, tersedia juga pilihan investasi di pasar obligasi serta pasar uang.

Helena menyebutkan, MAMI menyiapkan reksa dana pasar uang Manulife Dana Kas II (MDK II) Kelas A bagi investor yang ingin mempertahankan nilai investasinya dan memiliki likuiditas yang tinggi.

Menurut Helena, MDK II berinvestasi pada instrumen pasar uang berkualitas tinggi, sehingga menghasilkan kinerja yang relatif stabil dengan tingkat risiko yang rendah.

Selain itu, MAMI dan Bank BTPN juga menawarkan tiga reksa dana pendapatan tetap. Manulife Pendapatan Bulanan II (MPB II) berinvestasi pada instrumen obligasi pemerintah Indonesia berdurasi pendek sehingga volatilitasnya lebih terjaga dan memiliki fitur pembagian hasil investasi bulanan.​​​​​​​

MPB II lebih ideal untuk investor tipe konservatif atau moderat yang ingin mendapatkan arus kas bulanan rutin serta menghindari fluktuasi berlebih di pasar.

Selanjutnya ada Manulife Obligasi Negara Indonesia II (MONI II) Kelas A yang berinvestasi pada instrumen obligasi pemerintah Indonesia berdurasi menengah, bertujuan untuk memberikan alternatif investasi dengan tingkat pengembalian yang kompetitif bagi investor.

MONI II disebut cocok untuk investor dengan profil risiko moderat yang ingin mendapatkan potensi kenaikan dari pasar obligasi namun dengan risiko yang terukur.

Kemudian ada Manulife USD Fixed Income (MANUFIX) Kelas A yang fokus berinvestasi pada obligasi pemerintah Indonesia dengan tenor pendek (durasi di bawah tiga tahun), untuk menghasilkan kinerja portofolio yang stabil dengan volatilitas yang terkendali. Reksa dana MANUFIX Kelas A cocok untuk investor tipe konservatif dan juga dapat dimanfaatkan oleh investor tipe agresif sebagai sarana diversifikasi portofolio.

Manulife Dana Saham (MDS) berinvestasi pada saham-saham paling likuid di bursa saham Indonesia menggunakan indeks LQ45 sebagai acuan.

Sementara, Manulife Saham Andalan (MSA) memiliki strategi high conviction yang menitikberatkan pada pendekatan bottom up dalam memilih saham-saham yang diperkirakan memiliki prospek fundamental yang baik dalam jangka panjang, dengan IDX80 sebagai acuan, sehingga MSA lebih cocok bagi investor dengan profil risiko agresif.

Bagi investor yang ingin berinvestasi pada pasar di luar Indonesia, Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS (MANSYAF) memberikan investor peluang untuk berinvestasi pada saham-saham unggulan di kawasan Asia Pasifik.

“Ini adalah bagian dari strategi kami untuk memperlebar layanan kepada nasabah, sehingga nasabah di BTPN ke depannya terus mempunyai alternatif-alternatif pilihan sesuai dengan perkembangan ekonomi, perkembangan waktu, dan juga perkembangan mungkin internal di Indonesia perkembangan menjelang pemilu,” ujar Helena.

Baca juga: Erick Thohir: Seimbangkan investasi "high risk" dan "low risk"
Baca juga: Mirae Asset: Reksa dana indeks jadi pilihan diversifikasi investasi
Baca juga: Manulife imbau masyarakat manfaatkan reksa dana untuk dana pendidikan


Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2023