Malang, Jawa Timur (ANTARA) - PT BTPN Syariah Tbk memberikan pendampingan berkelanjutan kepada pelaku usaha skala ultra mikro melalui program Tepat Pembiayaan Syariah yang memberikan akses keuangan tanpa agunan bagi ibu rumah tangga pada kelompok prasejahtera produktif.

Corporate and Marketing Communication Head BTPN Syariah Ainul Yaqin, di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis mengatakan, pendampingan kepada kelompok ibu-ibu rumah tangga penerima pembiayaan bertujuan untuk memastikan kelanjutan usaha skala ultra mikro yang digelutinya.

"Pendampingan untuk mengembangkan usaha, adalah tentang bagaimana para ibu-ibu rumah tangga penerima pembiayaan tersebut mampu membuat usaha mereka terus berjalan," kata Ainul.

Ainul menjelaskan, program pendampingan atau pemberdayaan berkesinambungan tersebut dilakukan melalui sejumlah tahapan, yakni mulai dari pelaksanaan pertemuan mini untuk menginisiasi program inklusif dengan berbagi produk dan jasa perbankan kepada calon nasabah.

Kemudian, pendampingan juga dilakukan pada pelatihan keanggotaan mulai dari pelatihan keanggotaan yang mencakup sejumlah poin diantaranya program pelatihan nasabah baru, memupuk nilai keberanian, disiplin, kerja keras dan solidaritas.

"Selain itu juga memberikan motivasi nasabah agar memiliki impian, dan melatih pengelolaan keuangan dasar," katanya.

Ia menambahkan, program pendampingan jangka panjang tersebut juga mencakup pertemuan rutin nasabah serta pembekalan untuk nasabah sukses dan inspiratif. Penyaluran pembiayaan bagi para nasabah tersebut diberikan kepada sentra atau kelompok.

"Menjadi anggota sentra merupakan syarat bagi ibu-ibu untuk mendapatkan pembiayaan tanpa agunan. Selain itu, juga harus aktif, dan mengikuti pertemuan rutin," katanya.

Pendampingan tersebut, lanjutnya, menggerakkan lebih dari 11 ribu petugas lapangan yang dikenal dengan sebutan Community Officer. Para Community Officer tersebut, memberikan berbagai edukasi kepada para nasabah, utamanya terkait dengan pengelolaan keuangan.

BTPN Syariah, lanjutnya, memiliki wadah bagi perkumpulan ibu-ibu kelompok prasejahtera produktif tersebut berupa Pertemuan Rutin Sentra (PRS). Pertemuan yang rutin digelar dua minggu sekali itu, juga dipergunakan untuk meningkatkan edukasi terkait literasi keuangan.

"Kumpulan ibu-ibu atau PRS menjadi wadah bagi BTPN Syariah dalam memberdayakan ibu-ibu kelompok prasejahtera," katanya.

Di Indonesia, potensi untuk pengembangan usaha ultra mikro tercatat mencapai 45 juta orang, dimana 23 juta orang merupakan kaum perempuan. Potensi itu, dikenal dengan unbankable atau tak tersentuh layanan keuangan profesional karena tidak memiliki catatan keuangan dan dokumentasi legal.

"Kami fokus dalam melayani keluarga prasejahtera yang biasa disebut dengan unbankable itu. Kalau diminta persyaratan itu akan sulit. Kami berusaha membuat gebrakan untuk mematahkan mitos itu, bahwa mereka layak menjadi nasabah bank," katanya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Sentra Tanjung 14 Wijayanti J Hariyanto mengatakan bahwa dengan adanya program tersebut, ia mampu mengembangkan usaha laundry yang sudah digelutinya selama empat tahun terakhir.

Ia menambahkan, program pembiayaan tersebut, telah membantu dirinya mengembangkan skala usaha yang sebelumnya memiliki omzet sebesar Rp2 juta per bulan, hingga saat ini berkisar antara Rp8 juta hingga Rp10 juta per bulan.

Ia bersama 22 orang ibu-ibu lain yang masuk dalam Sentra Tanjung 14 tersebut saat ini sudah memiliki berbagai usaha melalui akses permodalan tersebut. Kelompok itu, melakukan pertemuan secara rutin untuk memastikan keberlangsungan usaha.

"Awalnya ada anggota yang belum memiliki usaha, tapi saat ini semua sudah memiliki usaha. Kami diberikan kesempatan untuk mengembangkan usaha guna membantu perekonomian keluarga," katanya.

PT Bank BTPN Syariah Tbk atau BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp12,09 triliun sepanjang semester I-2023 atau meningkat delapan persen dibanding periode sama tahun sebelumnya (YoY) yang sebesar Rp11,15 triliun.

Peningkatan seiring dengan fokus perbankan yang terus melayani masyarakat inklusi, terutama dalam memberikan akses keuangan berupa pembiayaan bagi para perempuan pelaku ekonomi yang masuk dalam kelompok unbankable.

Baca juga: BTPN Syariah layani masyarakat inklusif raih pembiayaan tanpa agunan
Baca juga: BTPN Syariah salurkan pembiayaan Rp12,09 triliun sepanjang semester I
Baca juga: BTPN Syariah bukukan laba bersih Rp753 miliar pada semester I 2023

 

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023