Islamabad (ANTARA News/IRNA-OANA) - Menteri Pengawas Narkotika Pakistan Arbab Muhammad Zahir Selasa menegaskan keinginan untuk meningkatkan kerja sama antara Iran dan Pakistan, demi efektifnya pertempuran melawan penyelundupan obat dan kejahatan terkordinasi.

Dia membuat pernyataan itu menjelang pertemuan Afghanistan, Iran dan Pakistan membahas perluasan kerja sama untuk memerangi perdagangan obat terlarang.

Dalam wawancara dengan IRNA, Khan mengatakan ada kebutuhan untuk berbagi informasi nyata dengan rincian khusus sehingga tindakan tepat dapat diambil terhadap penyelundupan narkoba.

Para menteri dan pejabat-pejabat senior Afghanistan, Iran dan Pakistan bertemu di Islamabad pada 24-25 November untuk memperdalam kerja sama dalam perang mereka terhadap penyelundupan obat dalam serangkaian pertemuan Prakarsa Segitiga.

Agenda pertemuan akan meningkatkan kerja pusat operasi penegakan hukum regional pertama.

Perencanaan Sel Bersama (JPC) di Teheran dibuka pada 2009 untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan operasi yang ditujukan untuk menyita obat-obatan terlarang.

Khan menyatakan pertemuan sangat penting berkaitan masalah-masalah penyelundupan obat.

Dia memandang baik Iran maupun Pakistan adalah korban dari perdagangan obat ilegal.

"Opium itu datang ke Pakistan dari Afghanistan," katanya menambahkan.

Dia berpendapat situasi hukum dan perundangan di Afghanistan merupakan masalah nyata dalam mengontrol perdagangan obat-obatan gelap.

"Kami ingin bekerja erat dengan Iran dalam memerangi penyelundupan obat terlarang itu," ujarnya.

Khan mengatakan bahwa kedatangan gembong-gembong narkoba yang beroperasi di perbatasan Afghanistan, Iran dan Pakistan adalah tantangan utama dalam memerangi perdagangan narkoba.

"Kita tahu tempatnya tetapi tidak dapat mengidentifikasi jalurnya," katanya menambahkan.

Khan berpendapat bahwa kekuatan pasukan anti-narkotika di Pakistan tidak cukup untuk mengendalikan perdagangan narkoba.

"Kami merekrut sekitar 600 orang lebih untuk meningkatkan kekuatan pasukan anti-narkotika," ucapnya.

Dia mengatakan bahwa ada kekosongan dalam komunikasi lintas batas di darat antara Iran dan Pakistan dan yang harus diperbaiki.

"Ada kebutuhan khusus untuk landasan operasi intelijen," menurut pengamatan menteri.

Menjawab pertanyaan, menteri mengatakan bahwa Pemerintah Federal Wilayah Suku (FATA) di Pakistan rentan dan mudah diakses untuk penyelundup narkoba

Menteri Pakistan mengungkapkan pandangannya dan mengatakan bahwa Iran adalah seperti saudara bagi Pakistan, dan menyatakan harapan bahwa hubungan baik antara Iran dan Pakistan akan terus bertambah.

Survei tidak resmi menunjukkan penyalahgunaan narkoba di Pakistan meningkat dengan perkiraan lima juta pengguna narkotika, tiga juta dari Khyber Pakhtunkhwa dan daerah-daerah suku saja. Narkotika itu termasuk zat seperti heroin, opium dan ganja.

Kemiskinan, pelanggaran hukum, pengangguran dan tingkat melek huruf yang rendah disebut-sebut sebagai alasan utama untuk penggunaan narkoba.

(H-AK/S004/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010