Denpasar (ANTARA News) - Belasan rumah milik warga Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali, rusak setelah diterjang angin puting beliung yang melanda kawasan itu, Kamis.

Peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa, meski warga setempat sempat panik belarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Puting beliung datang sekitar pukul 13:30 Wita.

Dari belasan rumah yang rusak diterjang, enam rumah diantaranya rusak parah. Sebagian besar rumah rusak pada bagian atapnya.

"Berdasarkan data yang kami peroleh, terjangan angin puting beliung melanda beberapa banjar yang ada di wilayah Desa Peguyangan Kangin," kata Putu Sudiantara, Petugas Posko Bencana PMI Bali, di Denpasar.

Dikatakan, belasan rumah yang rusak itu berada di beberapa banjar yang berbeda, di antaranya Banjar Kedua Peguyangan Kangin dan Cengkih.

"Kerusakan yang terparah dialami rumah milik enam orang warga di kedua banjar tersebut, yakni Ketut Merti, Ketut Muki, Ketut Mula, Made Mertha, Wayan Suena, dan Made Lodra," ujarnya.

Selain membuat belasan rumah rusak, ujarnya, terjangan angin puting beliung itu juga membuat aliran listrik di wilayah tersebut sempat padam untuk beberapa jam.

"Oleh karena itu kami pun berkoordinasi dengan pihak PLN untuk segera mengembalikan kondisi," katanya.

Dampak lain dari terjangan angin tersebut adalah membuat jalan raya yang berada di kawasan Peguyangan Kangin macet total.

Penyebab kemacetan yang terjadi cukup lama itu karena pohon beringin besar yang berada di kawasan tersebut tumbang sehingga menutupi ruas jalan.

"Kami telah berusaha bersama warga untuk membuat arus lalu lintas kembali normal. Selain itu, kami juga telah memperbaiki salah sau rumah warga yang mengalami kerusakan dibantu warga dan pihak dinas kesehatan," ujarnya.

Sementara Ketut Merti, salah seorang korban mengatakan, kejadian alam itu terjadi begitu cepat (tiba-tiba) hingga ia dan warga lain panik.

"Saya dan anggota keluarga lainnya berlarian ke luar rumah untuk menyelamatkan diri, untungnya semua selamat," katanya.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010