Sungailiat, Bangka (ANTARA News) - Persatuan Guru Republik Indonesia Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung melarang para guru bertindak keras dalam mendidik karena akan berdampak pada mental anak didik.

"Dalam menyampaikan pelajaran tidak perlu dengan cara kekerasan, justru dengan penuh kasih sayang," kata Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bangka, Edi Lasmono di Sungailiat, Jumat.

Ia mengakui, mengajar di hadapan ribuan murid dengan berbagai macam karakter anak tidaklah mudah bahkan membutuhkan kesabaran tinggi bagi seorang guru.

"Seandainya ada guru yang sedikit melakukan kekerasan seperti disuruh membersihkan kamar WC, itu semata-mata untuk mendidik anak itu sendiri," ujarnya.

Menurutnya, guru mempunyai tugas berat dalam mendidik anak bangsa, tidak hanya menjadikan anak - anak penerus bangsa menjadi berkualitas tetapi juga membentuk kepribadian yang baik.

"Membentuk kepribadian generasi bangsa bermoral yang membutuhkan proses cukup panjang dan berat," katanya.

Dia mengatakan, pihaknya tetap terus memberikan pembinaan kepada seluruh guru di Kabupaten Bangka yang mencapai 4000 orang mulai guru TK sampai SMA.

"PGRI sebagai wadah para guru mempunyai tanggung jawab moril terhadap perkembangan dan pekerjaan guru," katanya.

Edi mengatakan, para guru sekarang ini dituntut untuk dapat bekerja secara profesional sesuai bidangnya dengan cara peningkatan mutu pendidikan masing - masing guru.

"Seorang guru diwajibkan untuk melanjutkan pendidikan sampai jenjang S1 bagi guru yang belum menyandang pendidikan strata satu," katanya.

Dengan peningkatan kualitas pendidikan bagi guru, kata dia, diharapkan dapat mewujudkan sebagai guru yang profesional. (*)
(T.KR-KMN/Z002/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010