Banda Aceh (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima anugerah kursi perdamaian dari rakyat Aceh atas perannya dalam mewujudkan perdamaian di "tanah rencong" tersebut.

"Kami berterima kasih yang setinggi-tingginya atas kursi ini. Saya anugerahkan kursi ini untuk mereka yang bekerja siang malam yang berhati mulia untuk perjuangan di Aceh," kata Presiden di Hutan Kota Gampong Tibang, Banda Aceh, Senin sore.

Kursi tersebut diserahkan kepada Presiden Yudhoyono oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf yang mewakili rakyat Aceh.

Saat menerima kursi yang terbuat dari kayu setinggi satu meter lebih itu, Presiden juga mengatakan bahwa banyak tokoh yang memiliki jasa besar dalam upaya membumikan damai di Aceh.

Dalam sambutannya Kepala Negara mengisahkan kembali sejumlah peristiwa yang mengawali upaya perdamaian di Aceh, dimulai dari usulannya agar pihak-pihak yang berselisih di Aceh duduk satu meja mencari penyelesaian pada 2004, sebelum tsunami.

Ia juga menyambut baik dan mengapresiasi kemajuan Aceh lima tahun setelah proses perdamaian.

Sementara itu, Gubernur Aceh mengatakan bahwa kursi tersebut hanya diserahkan kepada pihak yang berjasa pada perdamaian Aceh.

"Kami pandang bapak Presiden sangat pantas. Presiden merupakan inisiator perdamaian Aceh," katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa kursi polos tersebut terbuat dari kayu mati yang tertimbun di dalam tanah bukan hasil menebang kayu.Kursi tersebut merupakan karya Malia Adnan.

Pada kesempatan itu Presiden yang didampingi oleh Ibu Negara juga sempat duduk di kursi tersebut untuk diabadikan gambarnya oleh para fotografer.

Ani Yudhoyono yang sempat juga diminta duduk di kursi tersebut oleh sejumlah orang, menolak dengan halus.

Presiden Yudhoyono melakukan kunjungan kerja dua hari di Aceh, 29-30 November.

Di Aceh Presiden dijadwalkan membuka Jambore Nasional (Jamnas) Pramuka Wirakarya yang dipusatkan di kawasan Seulawah, Kabupaten Pidie

Selain membuka Jambore Nasional, Presiden juga menanaman pohon trembesi dan penyerahan 125 ribu bibit trembesi kepada Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.

Turut serta dalam rombongan Kepala Negara adalah Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menpora Andi Malarangeng, Menhut Zulkifli Hasan, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Juru Bicara Presiden Julian A Pasha dan Teuku Faizasyah, dan Staf Khusus Presiden bidang Hukum Denny Indrayana.
(G003/R007)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010