Banda Aceh (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengapresiasi pemerintah daerah yang aktif mengeluarkan kebijakan prorakyat, selain melaksanakan program pemerintah pusat sehingga lebih banyak lagi rakyat yang dapat dibantu.

"Saya memberikan penghargaan jika para gubernur/wali kota di samping kebijakan dan program pemerintah pusat juga mengeluarkan kebijakannya sendiri akhirnya lebih banyak rakyat yang bisa dibantu," kata Presiden di Banda Aceh, Senin.

Pernyataan Kepala Negara itu merujuk pada peluncuran program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA).

Ia mengatakan bahwa anggaran pemerintah pusat terbatas dan harus didistribusikan ke seluruh daerah.

Menurut Presiden, setiap tahun pemerintah pusat mengeluarkan Rp5,1 triliun untuk program Jamkesmas di seluruh Indonesia.

Dari 4,4 juta penduduk Aceh, kata Presiden, 2,68 juta mendapatkan Jamkesma, 1,2 juta memperoleh JKA, dan 500 ribu lainnya mendapatkan Askes dan Jamsostek.

"Berarti seluruh penduduk Aceh telah mendapatkan bantuan jaminan kesehatan dengan demikian agar bisa meningkatkan langsung kesejahteraan," katanya.

Kepala Negara menegaskan bahwa dengan bantuan kesehatan seseorang bisa berobat di mana pun mulai puskesmas sampai pusat dengan fasilitas rumah sakit kelas tiga.

"Dengan Jamkesmas dan JKA, Insya Allah kematian bayi di bawah 5 tahun dan ibu saat melahirkan bisa berkurang dengan demikian bisa tercapai tujuan MDGs," katanya.

Presiden menghadiri peluncuran Program Jaminan Kesehatan Aceh di Hutan Kota, Desa Tibang, Banda Aceh.

Dalam acara tersebut, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menyerahkan secara simbolis kartu anggota JKA kepada dua anggota, yaitu Dedy Mahfud (buruh bangunan) dan Suryani (pedagang kaki lima).

Selama acara hujan gerimis turun sehingga lokasi acara terlihat basah.

Presiden melakukan kunjungan kerja ke Aceh selama dua hari, 29-30 November, guna membuka Jamnas Pramuka Wirakarya dan menyerahkan bantuan 125 ribu bibit trembesi setinggi rata-rata empat-lima meter kepada rakyat Aceh.
(G003/H-KWR)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010