New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak di New York naik pada Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB) karena investor mengkhawatirkan manajemen utang Eropa dan karena kebocoran besar kabel diplomatik Amerika Serikat yang menyoroti ketegangan global, kata analis.

Kenaikan harga minyak juga menentang penguatan dolar, yang membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lemah dan pada gilirannya cenderung untuk memukul permintaan dan harga.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari, bertambah 1,97 dolar menjadi ditutup pada 85,73 dolar per barel.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Januari naik 1,76 dolar AS menjadi mantap di 87,34 dolar per barel.

"Harga minyak menentang dolar yang lebih kuat karena pasar rally didukung berita bahwa Eropa menyelesaikan bailout (dana talangan) Irlandia 113 miliar dolar (85 miliar euro)," kata Phil Flynn dari PFG Best.

Euro mencapai titik terendah baru dalam dua bulan pada Senin, karena bailout Irlandia gagal meredakan kekhawatiran utang zona euro.

Analis juga mengaitkan kenaikan harga minyak terhadap ketegangan yang sedang berlangsung di Semenanjung Korea dan pelepasan besar-besaran rahasia kabel diplomatik AS oleh WikiLeaks pada Minggu, yang menawarkan wawasan baru ke dalam ketegangan di Timur Tengah, kawasan penghasil minyak terbesar di dunia, atas program nuklir Iran.

"Kita harus ingat bahwa laporan WikiLeaks sering laporan tangan kedua percakapan pihak ketiga, tetapi mereka melukiskan sebuah gambaran tentang kekhawatiran regional atas program nuklir Iran dan juga kekhawatiran dari diplomat negara maju bahwa langkah ini dapat mengarah pada lonjakan harga minyak," kata analis pada JPMorgan Global Energy Strategy. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010