Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 400 karyawan PT Telkom Tbk yang tergabung dalam Serikat Karyawan (Sekar) Telkom seluruh Indonesia, Selasa siang, melakukan unjuk rasa di depan Istana Merdeka, menolak rencana merger Flexi dengan Esia.

Aksi diawali dengan arak-arakan dari kantor STO Telkom Gambir, Jalan Merdeka Selatan, menuju Istana Merdeka.

Di depan Istana, para karyawan yang datang dari sejumlah wilayah Indonesia itu melakukan orasi yang intinya menolak penggabungan Flexi dengan Esia milik PT Bakrie Telecom Tbk.

Ratusan spanduk dan poster diusung yang bertuliskan antara lain, "Selamatkan Flexi, Flexi Aset Negara Jangan Berpindah ke Tangan Swasta". "Kawin (Merger) Dengan Esia, Tidak lah Emangnya Kodok". "Tidak Ada Kamus Merger dan Berbisnis Dengan Kelompok Bakrie".

Sementara itu, Sekjen DPP Sekar Telkom, Asep Mulyana mengatakan, pihaknya menolak semua kebijakan yang diambil pemegang saham untuk menggabungkan Flexi-Esia.

Menurut Asep, penolakan dilakukan karena akan terjadi pengalihan aset negara.

"Merger dengan swasta (Esia) sama dengan membuka rahasia negara. Ini tidak bisa dibiarkan. Stop jual aset negara," ujarnya.

Sedangkan, Ketua II DPP Sekar Telkom Muhlis Mustaming, mengatakan, pihaknya siap melakukan mogok nasional kalau aspirasi karyawan tidak diperhatikan.

"Kami dengan 22.000 orang karyawan Telkom siap menggagalkan konsolidasi itu," tegasnya.

Aksi demo berlangsung damai, namun sempat membuat macet lalu lintas dari arah Harmoni menuju Bundaran HI.

Setelah melakukan orasi dan menggelar teatrikal penolakan merger, para demonstran bergerak kembali menuju Kantor Kementerian BUMN, di kawasan Merdeka Selatan.
(ANT/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010