Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta pada Selasa sore turun makin menjauhi level Rp9.000 per dolar AS, karena pelaku pasar makin melepas rupiah.

Aksi lepas rupiah terhadap dolar AS mengakibatkan mata uang Indonesia merosot 22 poin menjadi Rp9.032-Rp9.042 per dolar dari sebelumnya Rp9.010-Rp9.020 per dolar.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa faktor eksternal yang tetap melemah merupakan faktor utama bagi rupiah terus terpuruk.

Selain itu, ia menilai, menguatnya dolar AS terhadap euro dan yen memberikan andil yang juga berarti bagi kemerosotan pasar uang terhadap rupiah, ucapnya.

Ia mengatakan, keterpurukan rupiah kemungkinan masih berlanjut apabila pasar uang regional terus melemah terhadap dolar AS.

Apalagi kekhawatiran atas meningkatnya krisis utang di kawasan Eropa sangat mengganggu investasi asing di dalam negeri, katanya.

Pelaku pasar, lanjut dia memang masih menunggu perkembangan berikut atas zone Eropa dan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang akan keluar pada akhir minggu ini.

"Kami optimis rupiah masih akan terpuruk mendekati level Rp9.100 per dolar," ucapnya.

Menurut dia, apabila rupiah berada di atas level Rp9.100 per dolar, Bank Indonesia (BI) kemungkinan masih belum melakukan intervensi pasar, namun apabila mendekati level Rp9.300 per dolar maka BI akan intervensi.

BI akan intervensi apabila rupiah mendekati level Rp9.300 per dolar, ujarnya.

Meski demikian posisi rupiah dinilai masih tetap aman belum memberikan kekhawatiran bahkan nyaman bagi eksportir maupun importir untuk berusaha.
(T.H-CS/B012/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010