Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir memastikan perusahaan-perusahaan BUMN bisa menjadi ekosistem peningkatan ekonomi pekerja kreatif, sehingga dapat membuka kesempatan yang lebih luas dalam meningkatkan perekonomian para pekerja kreatif.

"Di Artjog ini saya menyaksikan banyaknya ide kreatif yang muncul. Semua luar biasa dan menunjukkan bahwa inilah kekuatan kita bersama sebagai bangsa Indonesia, yang setiap manusianya memiliki keistimewaan ide dan kreativitas seni. Jika Artjog bertahan di tengah pandemi dan melibatkan seniman lokal, maka saya pastikan bahwa BUMN yang punya peran strategis untuk membuka kesempatan luas siap membantu dan berkolaborasi agar perekonomian di bidang seni menjadi lebih baik," ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri penutupan pameran seni, Artjog di Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (31/8). Festival seni yang berlangsung di Jogja National Museum sejak 8 Juli hingga 31 Agustus merupakan festival, pameran, dan pasar seni rupa kontemporer yang digelar setiap tahun sejak 2008.

Kreativitas generasi muda yang tak berhenti di bidang seni selama pandemi COVID-19 menunjukkan semangat untuk terus maju dan beradaptasi atas segala kondisi.

Atas dasar itulah, Kementerian BUMN dan perusahaan-perusahaan BUMN harus siap berperan sebagai katalisator sekaligus menyiapkan ekosistem berkelanjutan untuk mendukung usaha, hasil karya, dan masa depan pekerja kreatif agar perekonomian di bidang seni terus berputar.

Menurut Menteri BUMN, hasil dari Artjog dan pameran seni kreatif generasi muda ini membuktikan Indonesia bisa mengarah menjadi negara pop culture. Kekayaan akan potensi dan kreativitas anak-anak mudanya ini harus disertai dengan pemahaman serta kemudahan bagi mereka untuk bisa berkembang.

"Di sinilah peran pemerintah dan BUMN untuk hadir memberi dukungan agar visi dan cita-cita menjadi pemimpin di bidang seni dan kreativitas dunia terwujud," kata Erick Thohir.

Artjog edisi 2021 mengusung tema, Time (to) Wonder, yang bermaksud memaknai waktu sebagai konsep yang problematik dan bermakna jamak. Sebanyak 41 seniman menampilkan karya dengan medium yang beragam mengenai ihwal waktu, dalam keluasan spektrum pengertian para seniman yang tertuang melalui perspektif dan praktik artistiknya.

Dalam Artjog 2021 juga digelar Young Artist Award (YAA) yang membuka ruang akses dan kesempatan bagi seniman muda peserta terbaik berusia di bawah 35 tahun. Program ini dirancang sebagai wujud penghargaan dan apresiasi atas kiprah mereka dalam berkarya. Tahun ini sebanyak tiga dari sepuluh seniman muda peserta ARTJOG berhasil meraih penghargaan YAA, yaitu Bonggal Jordan Hutagalung (Yogyakarta), Nurrachmat Widyasena (Bandung), dan Suvi Wahyudianto (Madura).

Baca juga: Erick harapkan BUMN-Wahid Foundation kolaborasi bantu perempuan desa

Baca juga: Yenny Wahid sebut Erick Thohir calon pemimpin masa depan

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021