Paris (ANTARA News/AFP) - Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Jumat mengakui Allassane Ouattara sebagai presiden baru Pantai Gading dan menyerukan pesaingnya, Presiden Laurent Gbagbo yang tersisih, untuk menghormati hasil tersebut.

Sarkozy menghimbau Gbagbo bersama seluruh pejabat senior sipil dan militernya "untuk menghormati kehendak rakyat, tidak melakukan tindakan yang bisa menimbulkan kekerasan" dan membantu pembentukan periode terakhir perdamaian dan rekonsiliasi.

Pernyataan kepresidenan itu mencatat deklarasi sebelumnya oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon dan dutanya untuk Pantai Gading yang mendukung kemenangan Ouattara, seperti yang diumumkan oleh komisi pemilu.

Sarkozy mengucapkan selamat kepada Ouattara dan menarik pernyataan sebelumnya sebagai mantan pemimpin oposisi, dan menyambut keputusannya untuk membentuk pemerintah persatuan nasional.

Kementerian Luar Negeri Prancis sebelumnya menyerukan pemerintah Pantai Gading untuk menghormati kehendak pemilih dan dengan tenang menunggu hasil definitif dari pemilu yang bersengketa di bekas koloni Prancis itu.

Pada Kamis, Komisi Pemilu Pantai Gading mengumumkan bahwa mantan perdana menteri Alassane Ouattara berhasil mengalahkan incumbent, Presiden Laurent Gbagbo, dengan 54,1 persen berbanding 45,9 persen.

Kubu Gbagbo menuduh oposisi melakukan kecurangan dan pemimpin badan hukum tertinggi negara Dewan Konstitusional, yang dekat dengan presiden, menyatakan hasil tersebut cacat.

Tetapi Ban menegaskan bahwa dia menerima hasil komisi pemilu itu.

Dari New York, Ban mengimbau Gbagbo untuk menerima kekalahannya demi kebaikan negara dan hendaknya bekerja sama untuk memperlancar transisi politik, dalam satu pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicaranya. (AK/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010