Probolinggo (ANTARA News) - Asap Gunung Bromo yang terus keluar dari dalam kawah berketinggian 200 sampai 300 meter memikat wisatawan Vietnam, Amerika Serikat, dan Inggris.

Sejak Sabtu pagi mereka memadati Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

"Saya tidak pernah melihat pemandangan seperti ini. Bagi saya fenomena ini sangat menarik," kata Lee, turis asal AS.

Bersama enam rekannya dia berada di Bromo sejak Jumat pagi kemarin. "Namun saya dan teman-teman baru bisa melihat pemandangan Bromo pagi ini," katanya.

Kawasan Gunung Bromo sejak Jumat pagi tertutup kabut sehingga banyak wisatawan yang kembali ke hotel lantaran tidak bisa melihat fenomena alam yang menarik itu, sementara siang sampai sore kawasan itu diguyur hujan deras.

Pada Sabtu pagi cuaca di sekitar Gunung Bromo benar-benar cerah di mana asap berwarna putih kemerah-merahan masih terus berembus dan mengarah ke timur laut.

Alex, wisatawan asal Inggris sengaja datang ke Gunung Bromo untuk melihat fenomena yang jarang sekali terjadi, kendati dari jarak sekitar tiga kilometer.

"Beruntung pagi ini cuaca cerah karena setelah dari sini saya harus pulang ke nagara saya," katanya.

Ia sudah mengetahui kawasan Gunung Bromo terlarang untuk wisata akibat meningkatnya aktivitas vulkanis sehingga gunung ini ditetapkan berstatus Awas ejak 23 November 2010.

"Justru kami melihat hal ini sebagai pemandangan yang menarik. Hal ini belum tentu akan terjadi lagi dalam waktu dekat," kata Binh, wisatawan asal Vietnam, menimpali.

Selain wisatawan asing, kepulan asap Bromo juga mengundang minat wisatawan lokal. "Sejak pekan lalu saya berkeinginan datang ke sini," kata Rudi Hartono, wisatawan asal Waru, Sidoarjo.

Ia sama sekali tak mengkhawatirkan status Awas Bromo dengan malah membawa serta dua anaknya yang masih kecil dan istrinya untuk menikmati pemandangan gunung api berketinggian 2.392 meter dari permukaan air laut itu.(*)

M038/M008/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010