Bakauheni, Lampung (ANTARA News) - Layanan penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni Lampung menuju Merak, Banten, terganggu cuaca buruk yang melanda perairan Selat Sunda.

"Kondisi memburuknya perairan meningkat pada Sabtu petang, ditandai dengan kencangnya hembusan angin dan ketinggian ombak," kata Perwira Jaga Adminitrator Pelabuhan Bakauheni, Syamsul Rizal di Bakauheni, Sabtu.

Dia mengatakan, sejak dua hari ini kapal motor cepat tidak beroperasi karena sangat membahayakan keselamatan penumpang, selain itu jumlah penumpang juga sedikit .

Dia menjelaskan, sehari sebelumnya kondisi perairan memang kurang mendukung, namun untuk hari ini kondisi buruknya perairan semakin meningkat dan lebih membahayakan penyeberangan kapal cepat.

Kemudian, kata dia, untuk layanan kapal roll on roll off (ro-ro) masih lancar meskipun sejumlah kapal sempat kesulitan sandar dan tolak akibat kencangnya hembusan angin dan arus bawah laut di Pelabuhan Bakauheni.

Dia menambahkan, pihaknya lebih waspada dan meningkatkan koordinasi dengan nahkoda kapal untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan jika aktivitas perairan terus meningkat.

Sementara itu, Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni Zailis Anas mengatakan, arus penyeberangan di pelabuhan itu masih lancar untuk melayani penumpang menuju Pelabuhan Merak.

Dia menjelaskan, kapal cepat memang tidak beroperasi namun, sejumlah penumpang beralih menggunakan kapal ro-ro yang dioperasikan sebanyak 20 armada.

Menjelang akhir pekan ini,kata dia, volume kendaraan mengalami peningkatan dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni atau dari Pulau Jawa menuju Sumatera. Kemudian, pada akhir pekan volume kendaraan akan meningkat dari arah sebaliknya.

Dia mengatakan akan menghentikan layanan penyeberangan jika kondisi perairan meningkat dan pada level membahayakan penumpang.

"Kami memastikan arus penyeberangan saat masih cenderung aman sehingga pengguna jasa penyeberangan tidak perlu khawatir," kata Zailis menambahkan.

(ANT-048/T013/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010