Pagaralam, Sumsel (ANTARA News) - Forum olahraga berburu babi, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, akan menggelar kegiatan berburu babi nasional di kawasan Gunung Dempo.

"Nantinya kegiatan berburu babi akan dilakukan di kawasan Gunung Dempo dengan areal seluas 1.000 hektare, daerah yang sudah kita undang dan dipastikan hadir dari yaitu Padang, Lampung, Bangkulu, Jambi, Riau dan dari pulau Jawa," kata Ketua Forbi Kota Pagaralam, Aiptu Sahidul, Senin.

Dia mengatakan, kalau perpedoman tahun sebelumnya cukup banyak peminat dan pencinta olahraga berburu ini, baik yang datang dari Jakarta, Bandung, Jawa Barat dan termasuk deaerah di pulau sumatera serta Kalimantan.

"Berdasarkan pengalaman pada kegiatan sebelumnya peserta yang hadir mencapai 700 orang dengan jumlah anjing 500 ekor dan hampir semua daerah diundang hadir," kata dia.

Masih menurut Sahidul, kegiatan ini sengaja mengambil daerah lokasi wisata selain ajang promosi dan memang kehidupan babi juga masih cukup banyak.

Populasi babi ini, kata dia sudah sangat meresahkan warga apalagi petani sayuran di beberapa daerah di kawasan Gunung Dempo sering mengeluh dengan keberdaan hewan berkaki empat ini karena merusak tanaman

Ia merincikan, seperti di Kelurahan Dempo Makmur, Gunung Dempo, Jurupjare, Selibat, Burung Dinang dan masih ada sejumlah daerah lainnya.

"Kami menargetkan sekitar 1.000 peserta akan hadir baik yang datang dari berbagai daerah di Sumsel maupun dari pulau jawa termasuk Kalimantan," kata dia pula.

Sekretaris panitia kegiatan, Nasib Kasyanto, mengatakan undangan sudah disebara untuk semua daerah tentunya bagi yang kurang jelas bisa mengotak langusng ke nomor hendphond (hp) 081373600929 dan kegiatan ini sendiri akan dilakukan pertengah Desember 2010 ini.

"Berburu babi ini selain olahraga juga merupakan kegiatan sosial dan termasuk ajang silaturahmi antar seluruh pencinta Forbi di seluruh Indonesia. Nantinya kegiatan akan di pusatkan di Mapolres Kota Pagaralam untuk mempermudah dalam melakukan koordinasi dengan warga dan termasuk peserta lokal Pagaralam," ungkapnya. (ANT-127/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010