Pangkalpinang (ANTARA News) - Wakil Ketua DPRD Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, Irianto Tahor, menyatakan, pendirian "outlet kondom" atau tempat khusus penjualan kondom bukan melegalkan seks bebas tetapi sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus AIDS/HIV.

"Outlet kondom jangan diartikan melegalkan hubungan seks bebas, tetapi sebagai upaya penanggulangan penyebaran virus AIDS/HIV dan outlet kondom hanya didirikan di tempat tertentu," katanya di Pangkalpinang, Selasa.

Hal itu dikemukakannya sehubungan terjadinya pro dan kontra pendirian outlet kondom oleh Komisi Penanggulangan AIDS Pangkalpinang yang dinilai sebagian kalangan bentuk pelegalan terhadap hubungan seks bebas.

"Saya pikir langkah yang bagus mendirikan outlet kondom, tetapi didirikan di tempat tertentu seperti di lokalisasi dan tempat lain yang dinilai rawan terjadi penyebaran virus AIDS/HIV," ujarnya.

Pihaknya mendukung pendirian outlet kondom tersebut karena bagian dari upaya pencegahan dan agama memang melarang perbuatan zina namun ini bentuk antisipasi setelah melihat gejala di masyarakat.

"Sudah semestinya didirikan outlet kondom mengingat meningkatnya kasus AIDS/HIV di daerah ini," ujarnya.

Sementara itu, Pengelola Program Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Pangkalpinang, Syahru Siam, mengatakan, sebanyak 40 outlet kondom sudah didirikan di kota itu.

"Outlet kondom didirikan di tempat khusus seperti hotel, lokalisasi, pelabuhan, panti pijat untuk memudahkan masyarakat mendapatkan kondom tersebut dan penularan penyakit HIV AIDS melalui hubungan intim dapat ditekan," katanya.

Ia mengatakan, dari 40 outlet kondom tersebut ditempatkan di lokalisasi Teluk Bayur, lima outlet lagi ada di lokalisasi Parit Enam, dan 10 outlet di tempatkan di panti pijat.
(ANT/A024)
 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010