Bogor (ANTARA News) - Lima Anggota Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia periode 2010-2015 yang baru terpilih dalam Muktamar V di IPB International Convention Center, Bogor, Selasa, langsung membagi tugas berdasarkan bidang keahliannya.

Salah satu Presidium ICMI, Priyo Budi Santoso mengatakan bahwa setelah terpilih, mereka langsung melakukan pertemuan singkat untuk membahas kebijakan umum ke depan, termasuk dalam pembagian tugas dan penetapan giliran sebagai ketua presidium.

Lima presidium baru ICMI hasil Muktamar V adalah Ilham Habibie, Nanat Fatah Natsir, Marwah Daud Ibrahim, Priyo Budi Santoso dan Sugiharto.

"Kami berlima rembukan dan melakukan pembagian bidang tugas, meskipun kepemimpinan tetap dilakukan secara kolektif," kata Priyo yang juga Wakil Ketua DPR-RI dari Partai Golkar tersebut.

Untuk bidang iptek dan luar negeri dipegang oleh Ilham Habibie, kemudian Priyo bidang politik, hukum dan keamanan, Nanat Fatah bidang budaya dan keagamaan, Marwah Daud Ibrahim bidang peranan perempuan dan sosial, sedangkan mantan Meneg BUMN Sugiharto bidang ekonomi dan industri.

"Hari Jumat ini kami akan rapat lagi untuk membahas mengenai struktur organisasi ICMI, karena kami juga sebagai formatur kepengurusan ICMI," katanya.

Selain itu Presidium juga akan memilih orang-orang yang duduk sebagai dewan penasehat, dewan pakar, sekjen dan jabatan lainnya.

Dalam pertemuan Presidum pada Selasa siang itu, para anggota Presidium ICMI juga menyepakati pergiliran sebagai ketua.

Untuk tahun pertama ketua presidium dipegang oleh Ilham Habibie, tahun kedua Nanat Fatah Natsir, ketiga Marwah Daud Ibrahim, keempat Priyo Budi Santoso dan tahun kelima Sugiharto.

Sementara itu mengenai sikap presidium soal politisasi di ICMI, Priyo mengatakan bahwa ICMI tidak alergi pada politik.

"Tapi ICMI tetap organisasi yang independen dan tidak akan membungkuk pada kekuasaan," katanya.

Dalam waktu dekat ini presidium ICMI juga akan membuat rumusan mengenai hal tersebut, tambahnya. (*)

T004/D009

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010