Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida S. Alisjahbana, mengungkapkan bahwa meski Indonesia sudah memberikan komitmen pada pencapaian MDGs sejak 2000, namun pencapaian tiga sasaran masih memerlukan upaya dan kerja keras.

"Indonesia telah berhasil mencapai beberapa kemajuan dalam beberapa sasaran MDGs," kata Armida dalam sosialisasi dan fasilitasi penyusunan rencana aksi daerah percepatan pencapaian millennium development goals (MDGs) di Jakarta, Rabu.

Ia menyebutkan, tiga sasaran MDGs yang masih memerlukan kerja keras adalah penurunan angka kematian ibu melahirkan, penurunan jumlah kasus infeksi perapuhan kekebalan tubuh (HIV) dan sindroma merapuhnya kekebalan tubuh (AIDS), dan peningkatan rasio luas tutupan lahan.

Target MDGs mencakup delapan sasaran yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan kematian anak.

Selain itu, meningkatkan kesehatan ibu, mengendalikan HIV dan AIDS termasuk malaria dan penyakit menular lainnya (tuber culosis/TB), menjamin kelestarian lingkungan hidup, dan mengembangkan kemitraan pembangunan di tingkat global.

"Semua sasaran itu ditargetkan tercapai pada 2015, tahun depan (2011) ada rencana aksi daerah dalam percepatan pencapaian target MDGs. Masih ada empat tahun, mudah-mudahan terkejar," katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa angka kematian ibu melahirkan pada 1991 mencapai 390 per 100.000 kelahiran hidup. Pada 2007 menjadi 228. Pada 2015 ditargetkan turun menjadi haya 102 per 100.000 kelahiran hidup.

Sementara itu, jumlah kumulatif kasus AIDS yang dilaporkan Kementerian Kesehatan (Kemkes) pada 2008 mencapai 16.110 kasus dan pada 2009 mencapai 19.973 kasus.

Diprediksi akan terjadi peningkatan prevalensi HIV pada populasi usia 15-49 tahun dari 0,21 persen pada 2008 menjadi 0,4 persen pada 2014.

Rehabilitasi dua juta ha hutan pada 2003 dan 2007 telah meningkatkan tutupan lahan, namun untuk mengejar baseline 1990 dibutuhkan upaya reboisasi, penghijauan dan pencegahan pembalakan yang lebih intensif.
(T.A039/S004/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010