Jakarta (ANTARA News) - Indonesia menerima bantuan Australia sebanyak 45 juta dolar AS untuk mengatasi perubahan iklim sebagai bagian dari pendanaan Australia untuk perubahan iklim sebesar 599 juta dolar.

Menteri Luar Negeri Australia, Kevin Rudd dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Jumat mengatakan, Australia menyambut kepemimpinan Indonesia dalam menangani perubahan iklim dan menyambut baik langkah Indonesia dalam mengurangi kadar emisi akibat kerusakan dan penggundulan hutan (REDD+) dan penyesuaian terhadap perubahan iklim.

Menurunkan kadar emisi akibat deforestasi dan degradasi hutan -- yang besarnya mencapai 18 persen dari kadar emisi di dunia dan 60 persen dari kadar emisi di Indonesia-- sangatlah penting dalam mencapai tujuan akhir dari program perubahan iklim dunia, ujar Rudd.

Menurut dia, sebesar 30 juta dolar akan digunakan untuk memperpanjang proyek percontohan di Kalimantan dan mempercepat kerja sama sistem perhitungan karbon Indonesia menjadikan jumlah total bantuan Australia untuk REDD+ (Reduction of emission from Deforestation and Degratation) sebesar 100 juta dolar.

Sementara itu, Menteri untuk Perubahan Iklim dan Penghematan Energi Australia, Greg Combet mengatakan, pengembangan sistem perhitungan karbon sangatlah penting untuk memberikan bukti kuat adanya pengurangan kadar emisi.

"Ini merupakan bagian penting dari kemitraan kami karena dapat membantu Indonesia memantau dan mengukur kesuksesannya. Dukungan yang kami berikan kepada Indonesia menempatkan Australia sebagai mitra utama dalam didirikannya sebuah institusi independen untuk pengukuran, pelaporan dan verifikasi hutan di Indonesia," ujarnya.

Membangun dari kemitraan yang kuat REDD, Australia juga menyambut baik undangan Indonesia untuk ikut serta dalam kemitraan Indonesia REDD.

Hal ini merupakan kesempatan penting bagi Australia untuk mendukung lebih jauh berbagai kegiatan praktis dan bekerja sama dengan berbagai negara dan organisasi multilateral untuk mengkoordinasi dukungan untuk REDD+ Indonesia.

"Kami sangat senang menerima undangan untuk bergabung dengan kemitraan Indonesia REDD+ dan ini didasarkan pada kerja sama bilateral yang kuat yang kita luncurkan bersama pada tahun 2008, "ujar Rudd.
(H-CS/A011/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010