Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional melaporkan bahwa Indonesia berhasil mencapai sejumlah target Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals/MDGs) pada 2010.

Dokumen Peta Jalan Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia yang disusun Bappenas dan diperoleh di Jakarta, Minggu, menyebutkan, pemerintah mengelompokkan capaian-capaian target-target MDGs ke dalam tiga kategori.

Tiga kategori dimaksud adalah target yang telah dicapai, target yang menunjukkan kemajuan signifikan, dan target yang masih memerlukan upaya keras untuk pencapaiannya.

Target MDGs yang telah dicapai mencakup MDG1 terkait tingkat kemiskinan ekstrim, yaitu proporsi penduduk yang hidup dengan pendapatan perkapita kurang dari satu dolar AS/hari, telah menurun dari 20,6 persen pada 1990 menjadi 5,9 persen pada 2008.

Selain itu MDG2, yaitu target untuk kesetaraan gender dalam semua jenis pendidikan diperkirakan akan tercapai.

Rasio angka partisipasi murni (APM) perempuan terhadap laki-laki di SD/MI/Paket A dan SMP/MTs/Paket B berturut-turut sebesar 99,73 persen dan 101,99 persen pada 2009, dan rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok usia 15-24 tahun telah mencapai 99,85 persen.

Indonesia juga mencapai target MDG6, yaitu terjadi peningkatan penemuan kasus tuberkulosis dari 20 persen pada 2000 menjadi 73,1 persen pada 2009 dari target 70 persen, dan penurunan prevalensi tuberkulosis dari 443 kasus pada 1990 menjadi 244 kasus per 100.000 penduduk pada 2009.

Sementara itu capaian yang telah menunjukkan kemajuan signifikan mencakup MDG1, yaitu prevalensi balita kurang gizi berkurang hampir setengahnya dari 31 persen pada 1989 menjadi 18,4 pada 2007. Target 2015 sebesar 15,5 persen diperkirakan akan tercapai.

Selain itu MDG2, yaitu angka partisipasi murni untuk pendidikan dasar mendekati 100 persen dan tingkat melek huruf penduduk melebihi 99,47 persen pada 2009.

MDG3, yaitu rasio APM perempuan terhadap laki-laki di SMA/MA/Paket C dan pendidikan tinggi pada 2009 adalah 96,16 persen dan 102,95. Dengan demikian target 2015 sebesar 100 persen diperkirakan akan tercapai.

MDG4, yaitu angka kematian balita telah menurun dari 97 per 1.000 kelahiran pada 1991 menjadi 44 per 1.000 kelahiran pada 2007 dan diperkirakan target 32 per 1.000 kelahiran pada 2015 akan tercapai.

MDG8, yaitu Indonesia berhasil mengembangkan perdagangan serta sistem keuangan yang terbuka, berdasarkan aturan, bisa diprediksi dan non diskriminatif terbukti dengan adanya kecenderungan positif dalam indikator yang berhubungan dengan perdagangan dan sistem perbankan nasional.

Pada saat yang sama, kemajuan signifikan dicapai dalam mengurangi rasio pinjaman luar negeri terhadap PDB dari 24,6 persen pada 1996 menjadi 10,9 persen pada 2009. Debt service ratio juga telah dikurangi dari 51 persen pada 1996 menjadi 22 persen pada 2009.


Perlu kerja keras

Sementara itu target MDGs yang telah menunjukkan kecenderungan pencapaian yang baik namun masih memerlukan kerja keras.

Ini mencakup MDG1, yaitu Indonesia telah menaikkan ukuran untuk target pengurangan kemiskinan dan akan memberikan perhatian khusus mengurangi tingkat kemiskinan yang diukur terhadap garis kemiskinan nasional dari 13,33 persen (2010) menjadi 8-10 persen pada 2014.

MDG5, yaitu angka kematian ibu menurun dari 390 pada 1991 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada 2007. Diperlukan upaya keras untuk mencapai target pada 2015 sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup.

Dalam program MDG6, yaitu jumlah penderita HIV/AIDS meningkat, khususnya diantara kelompok risiko tinggi pengguna narkoba suntik dan pekerja seks. Tingkat kenaikan juga sangat tinggi di beberapa daerah di mana kesadaran tentang penyakit ini rendah.

MDG7, yaitu Indonesia memiliki target emisi gas rumah kaca yang tinggi, namun tetap berkomitmen untuk meningkatkan tutupan hutan, memberantas pembalakan liar dan mengimplementasikan kerangka kerja kebijakan untuk mengurangi emisi CO2 paling tidak 26 persen selama 20 tahun ke depan.

Selain itu saat ini hanya 47,73 persen rumah tangga yang memiliki akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan 51,19 persen yang memiliki akses sanitasi yang layak. Ini diperlukan perhatian khusus untuk mencapai target MDG pada 2015.

Pada September 2000, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium PBB, sebanyak 189 negara anggota PBB sepakat mengadopsi Deklarasi Milenium yang kemudian dijabarkan dalam kerangka praktis Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs).

MDGs yang menempatkan pembangunan manusia sebagai fokus, memiliki tenggat waktu hingga 2015 dan indikator kemajuan yang terukur.

Tersisa waktu lima tahun bagi negara anggota PBB menyelesaikan dan mengupayakan pencapaian delapan target MDGs terkait pengurangan kemiskinan, pencapaian pendidikan dasar, kesetaraan gender, perbaikan kesehatan ibu dan anak, pengurangan prevalensi penyakit menular, pelestarian lingkungan hidup, dan kerja sama global. (A039/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010