Jakarta (ANTARA News) - Kantor Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Millenium Development Goals (KUKPRI-MDGs) memberikan laporan hasil kerjanya sejak didirikan di Jakarta pada tahun 2010.

"Mengingat agenda MDGs yang akan berakhir tahun 2015, kami berinisiatif untuk memberikan laporan hasil kerja kami," kata Utusan Khusus Presiden RI, Nila Moeloek dalam kata sambutan acara Indonesia MDGs Public Expose, Senin.

Selain itu, ia mengatakan bahwa proses pergantian Presiden-Wakil Presiden RI Oktober 2015 turut mendorong KUKPRI-MDGs untuk memberikan laporan tersebut.

Dalam laporannya, KUKPRI-MDGs telah melakukan berbagai program yang dapat mendorong tercapainya 8 tujuan utama MDGs terkait kemiskinan dan kelaparan, pendidikan, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, kematian anak, kesehatan ibu, HIV Aids, malaria dan penyakit menular lainnya, lingkungan hidup, serta kemitraan global untuk pembangunan.

"Kami telah melakukan berbagai sosialisasi, 3 kali penyelenggaraan MDGs Awards, 2 kali penyelenggaraan forum pemuda, membentuk 3 angkatan pencerah nusantara, dan terlibat dalam pembuatan Sustainable Development Goals (SDGs)," katanya.

Ia juga menekankan bahwa berbagai hal yang telah dilakukan KUKPRI-MDGs, baik secara independen maupun dengan menjalin kemitraan dengan institusi lain, ditujukan untuk mempercepat terlaksananya perubahan-perubahan yang diharapkan dalam MDGs.

MDGs merupakan agenda pembangunan dunia yang mulai dicanangkan sejak tahun 2000 dan efektif diberlakukan di Indonesia sejak tahun 2010.

Laporan KUKPRI-MDGs tersebut diberikan dalam acara yang diselenggarakan di Monumen Nasional, Senin.

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden RI Boediono, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari, anggota Dewan Pertimbangan Presiden Emil Salim, berbagai mitra KUKPRI-MDGs, mahasiswa, dan masyarakat.

Pewarta: Irene Renata
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014