Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan memasukkan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2011 sebagai salah satu langkah pengembangan, kata Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis, Pandu Jayanto.

"BUMN yang akan masuk pasar modal pada 2011 meliputi BUMN bidang infrastruktur, penunjang telekomunikasi, jasa keuangan nonbank, dan transportasi," ujarnya di Jakarta, Rabu.

Ia menyebutkan, BUMN itu antara lain PT Inti, Jasindo, Semen Baturaja, dan Garuda Indonesia.

Pandu juga menyebutkan, Kementerian BUMN pada 2011 juga akan merestrukturisasi sejumlah BUMN, seperti BUMN bidang perikanan, film, survei udara, dan percetakan, yaitu Balai Pustaka, serta bidang farmasi.

Pandu mengungkapkan, saat ini sebenarnya sebanyak 141 BUMN layak untuk diprivatisasi melalui penawaran saham umum (IPO).

"Sebanyak 141 BUMN sudah layak diprivatisasi kecuali perusahaan yang masuk negatif list yaitu yang berkaitan dengan pertahanan dan pengelolaan sumber daya alam tertentu," katanya.

Privatisasi, lanjut dia, tidak semata-mata untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tapi lebih diutamakan untuk mendukung perkembangan perusahaan dengan metode utama melalui penawaran umum di pasar modal.

"Ini juga untuk lebih mendorong penerapan prinsip-prinsip good corporate governance," katanya.

Ia menyebutkan, berdasarkan laporan keuangan 2009 ada sebanyak 76 perusahaan negara masuk dalam kategori BUMN sehat.

"Insya Allah jumlah ini akan meningkat pada 2011 berdasar laporan keuangan 2010," katanya.

Menurut dia, hingga 3 Desember 2010 ada sekitar 17 BUMN masuk ke pasar modal.

"Porsi BUMN di pasar modal cukup signifikan mencapai sekitar 24,85 persen atau mencapai Rp883,4 triliun," kata Pandu.
(T.A039/N002/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010