PBB (ANTARA News) - China pada Rabu menyuarakan dukungannya terhadap resolusi-resolusi baru PBB mengenai pencabutan sanksi besar terhadap Irak, dan menyerukan kepada semua pihak di negara itu untuk mempercepat rekonsiliasi nasional melalui dialog politik dan konsultasi.

Pernyataan tersebut muncul pada saat Li Baodong, wakil tetap China untuk PBB, berbicara pada sidang terbuka Dewan Keamanan mengenai Irak, yang menyetujui tiga resolusi untuk mengakhiri sanksi-sanksi utama terhadap Irak, mencabut larangan-larangan tentang program nuklir sipil Irak dan menghentikan program minyak-untuk-pangan.

"China menyambut keputusan pencabutan resolusi-resolusu Dewan Keamanan yang dikenakan menurut Pasal 7 Piagam PBB mengenai senjata perusak massal, rudal dan aktivitas nuklir sipil, yang menyimpulkan program minyak-untuk-pangan dan memberikan pengaturan yang tepat berkaitan dengan dana pembangunan untuk Irak," kata Li.

Duta besar itu berharap bahwa Irak akan menangkap kesempatan itu untuk meningkatkan proses pembangunan kembali yang dilakukan secara damai, dan menjadi kekuatan aktif dalam memelihara stabilitas dan perdamaian regional.

Dia juga mengomentari upaya-upaya yang dilakukan pemerintah Irak dan rakyatnya dalam menstabilkan situasi secara keseluruhan di negara tersebut.

China "mendukung rakyat Irak dalam menentukan masa depan otonomi negara mereka," katanya menandaskan.

"Irak masih dihadapkan dengan situasi keamanan yang kompleks. China mengecam serangan-serangan teroris yang terjadi baru-baru ini di negara itu. Kami mendukung pemerintah dan rakyat Irak dalam upaya mereka memelihara keamanan nasional," kata Li.

Li juga mendorong Irak untuk meningkatkan dialog dan kerja sama dengan negara-negara tetangga di kawasan, menemukan satu solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah yang beredar dalam upaya bersama untuk memelihara perdamaian dan stabilitas regional.

"Kami memahami dan mendukung aspirasi Irak untuk reintegrasi lengkap ke dalam masyarakat internasional," kata duta besar itu.(*)

Xinhua/H-AK/M016

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010