Sampit (ANTARA News) - Sejumlah bangunan di komplek perguruan Muhammadiyah Sampit, Kalimantan Tengah, hangus dalam kebakaran yang terjadi Jumat siang sekitar pukul 12.00 WIB.

Kobaran api telah menghanguskan 11 ruang kelas SMP, enam ruang kelas SMA, sebuah masjid, satu ruang perpustakaan, ruang multimedia, dua rumah pengurus yayasan, satu ruang asrama, dan sebuah kios photo copy milik sekolah.

Menurut Kepala Bagian Pembangunan Setda Kotawaringin Timur, Multazam, selain menghanguskan bangunan sekolah dan sejumlah fasilitas pendidikan Muhammadiyah Sampit, api juga membakar tujuh rumah warga yang berada di sebelah gedung sekolah.

Menurut Multazam, kobaran api cepat membesar karena kencangnya tiupan angin sehingga lima buah mobil pemadam kebarakan milik pemerintah daerah yang dikerahkan sempat kewalahan mengendalikan api.

Api baru dapat dijinakkan setelah dua jam dilakukan upaya pemadaman.

Kerugian akibat kebarakan ini masih belum bisa dipastikan yang jelas lebih dari Rp13 miliar, sedangkan asal api masih belum diketahui dengan jelas dan saat ini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian, katanya.

Pemadaman api yang dilakukan satuan Pemadam Kebakaran (Damkar) kabupaten Kotawaringin Timur sempat kesulitan karena banyaknya warga yang datang ke lokasi kejadian untuk menyaksikan kobaran api dari dekat.

Musibah kebakaran ini sempat membuat panik banyak warga, apalagi pada waktu itu mereka baru saja keluar dari masjid Al-Muhajirin yang berada didalam komplek perguruan yang sudah mulai berdiri sejak puluhan tahun lalu tersebut.

Begitu melihat ada kepulan asap hitam mereka langsung terlihat kalang kabut berlarian ke jalan raya sambil berusaha menyelamatkan kendaraan roda dua dan roda empat yang diparkir dihalaman komplek sekolahan yang terletak di Jl. A Yani Sampit.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kotawaringin Timur, Yanero mengatakan, pihak berjanji akan mengambil langkah cepat untuk mengatasi sementara persoalan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di komplek sekolah perguruan Muhammadiyah Sampit itu.

Jumlah pelajar yang bersekolah disini cukup banyak, untuk SMP ada 11 ruangan dengan jumlah sebanyak 370siswa dan SMA ada enam ruangan dengan jumlah 150 pelajar, jadi jumlah keseluruhannya ada sebanyak 520 siswa SMP dan SMA.

Kegiatan belajar mengajar kemungkinan akan dipindahkan kebeberapa kesekolah yang ada di Sampit.

Yaanero berharap, situasi ini tidak terlalu berpengaruh terhadap jalannya proses belajar mengajar di perguruan Muhammadiyah Sampit, dan pihak pemerintah daerah berjanji akan berupaya maksimal untuk membantu mengatasi persoalan ini.

Peristiwa kebakaran ini segera mendapat penanganan dari pihak Kepolisian Resor (Polres) Kotawaringin Timur . Mereka terlihat langsung melakukan upaya identifikasi pada saat api sudah padam.

Disekitar lokasi bekas kebakaran juga sudah dipasang garis polisi, selain itu polisi juga meminta keterangan sejumlah saksi untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran ini.

(ANT-174/M019/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010