Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyatakan minatnya untuk membeli tujuh persen saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara untuk jatah tahun 2010 dan saat ini tengah mengkaji mekanismenya.

"Pemerintah akan mempertimbangkan untuk mengambil saham Newmont yang tujuh persen itu," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Gedung Kementerian Keuangan Jakarta, Jumat.

Menurut dia, selain Kemenkeu, pemerintah pusat juga bisa menggandeng Pusat Investasi Pemerintah (PIP) ataupun perusahaan milik pemerintah lainnya. Hal ini masih belum diputuskan karena pemerintah tengah mengkaji lebih lanjut atas niat tersebut.

"Tentu bentuknya bisa di PIP atau dalam bentuk yang bisa dijelaskan kemudian. Ini prosesnya masih lama. Harganya belum bisa disampaikan. Ini baru kita sebut pemerintah, BUMN atau tidak, belum tahu. Pemerintah pusat berminat," katanya.

Ketika ditanya apakah pemerintah akan menggandeng pemerintah daerah, Menkeu menegaskan bahwa pemerintah pusat yang menyatakan minatnya.

Senada dengan Menkeu, Direktur Barang Milik Negara (BMN) II Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Arif Baharudin mengatakan bahwa pembahasan mengenai saham Newmont ini baru sebatas rencana mengambil sisa saham tersebut sebesar tujuh persen dengan nilai 271,6 juta dolar AS.

"Jumlah tersebut yang ditawarkan Newmont kepada tim valuasi pemerintah dan pemerintah berencana mengambil saham itu, baru di situ dulu pembahasannya. Saham tujuh persen senilai 271,6 juta dolar AS," tegasnya.

Pemegang saham asing NNT, sesuai kontrak karya, diwajibkan mendivestasikan 51 persen saham asingnya yang berjumlah 80 persen itu ke pihak nasional dengan jadwal paling akhir seharusnya Maret 2010.

Jadwal divestasi 31 persen saham NNT sesuai kontrak karya adalah Maret 2006, Maret 2007, Maret 2008, Maret 2009, dan Maret 2010.(*)

A039/S025

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010