Bakauheni, Lampung (ANTARA News) - Ratusan truk masih tertahan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, sejak Jumat (17/12) hingga Sabtu untuk menyeberang ke Pelabuhan Merak, Banten.

Manajer Operasional PT Angkutan Sungai Danau dan Perairan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Zailis Anas, di Bakuheni, Sabtu, menyatakan penumpukan tersebut karena kondisi perairan meningkat hingga perjalanan kapal terhambat.

Dia menjelaskan, pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk memberangkatkan kendaraan truk tersebut menuju Pelabuhan Merak secepatnya agar para kendaraan tidak terlalu lama tertahan.

Menurutnya, penumpukan kendaraan masih terjadi karena kedatangan kapal roll on-roll off (ro-ro) lebih lama sebab perjalanan terganggu cuaca buruk tersebut, sementara kendaraan truk terus mengalir dari jalan lintas Sumatera.

"ASDP mengoperasikan sebanyak 20 armada kapal roro untuk melayani penyeberangan," kata dia.

Perwira jaga Administrator Pelabuhan Bakauheni, Syamsul Rizal, mengatakan, penumpukan truk masih seperti kemarin karena cuaca buruk masih melanda Perairan Selat Sunda.

"Penumpukan masih seperti sehari sebelumnya yang memenuhi sejumlah dermaga pelabuhan tersebut," kata dia.

Sementara untuk kapal cepat, kata Syamsul, masih belum beroperasi sejak beberapa hari lalu, apalagi saat ini kondisi perairan kurang mendukung untuk layanan kapal cepat tersebut.

Namun, ia mengemukakan,  pada Sabtu pagi kondisi cuaca di perairan itu sudah mulai membaik untuk layanan penyeberangan kapal ro-ro dengan ketinggian ombak stabil dan kekencangan angin menurun dibandingkan dengan sehari sebelumnya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan ketinggian gelombang di Selat Sunda bagian utara antara 0,4 hingga 1,0 meter dengan kecepatan angin 05 sampai 15 knot yang bertiup dari barat ke arah barat laut dengan kondisi cuaca berawan.

Sedangkan Selat Sunda bagian selatan, ketinggian gelombang antara 1,5 sampai 2,5 meter dengan kecepatan angin 10 sampai 20 knot, yang bertiup dari barat ke barat laut dengan kondisi cuaca cenderung hujan.
(T.ANT-048/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010