Tokyo (ANTARA) - Indeks Nikkei Jepang mencapai level tertinggi enam bulan pada akhir perdagangan Jumat, sementara indeks Topix yang lebih luas menyentuh level terbaiknya sejak 1990, memperpanjang kenaikan mereka sejak akhir Agustus di tengah harapan terhadap pemerintahan baru dan peningkatan lebih lanjut dalam laba perusahaan.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) melonjak 1,25 persen atau 373,65 poin menjadi berakhir di 30.381,84 poin, kenaikan sesi kesembilan dalam sepuluh hari terakhir. Indeks acuan merosot 0,57 persen atau 173,02 poin menjadi 30.008,19 poin sehari sebelumnya, dan untuk minggu ini melambung 4,30 persen.

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas bertambah 1,29 persen atau 26,72 poin menjadi menetap pada 2.091,65 poin. Indeks Topix terpangkas 0,71 persen atau 14,68 poin menjadi 2.064,93 poin pada Kamis (9/9/2021).

Berita bahwa Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping telah mengadakan pembicaraan melalui telepon juga mendukung reli saham Jepang, karena meredakan kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan China-AS.

Harapan bahwa seorang pemimpin baru di partai berkuasa Jepang yang dominan akan mengkompilasi stimulus ekonomi dan mengamankan kemenangan pemilihan yang menentukan telah mendorong harga saham, setelah Perdana Menteri Yoshihide Suga yang tidak populer menawarkan untuk mengundurkan diri pekan lalu.

Ekspektasi meningkat bahwa menteri vaksin Taro Kono kemungkinan akan memenangkan perlombaan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) akhir bulan ini.

“Pasar mulai memperhitungkan kemenangan Kono. Dia relatif muda dan bisa membentuk pemerintahan lama,” kata Shingo Ide, kepala strategi di NLI Research.

Prospek laba perusahaan Jepang juga telah meningkat akhir-akhir ini karena peluncuran vaksin negara itu semakin dekat dengan negara maju lainnya.

Sektor keuangan termasuk di antara yang memperoleh keuntungan tertinggi setelah SBI Holdings mengumumkan tawaran untuk membeli saham mayoritas di Shinsei Bank dalam upaya yang tidak diminta untuk mengambil kendali efektif dari pemberi pinjaman.

Saham SBI melonjak 7,6 persen sementara Shinsei Bank melesat 20,8 persen setelah tidak diperdagangkan dengan banyak tawaran untuk sebagian besar hari itu.

Di sisi lain, Eisai anjlok 8,7 persen setelah saham Biogen Inc jatuh setelah mengatakan peluncuran obat Alzheimer, yang telah dikembangkan kedua perusahaan, lebih lambat dari yang diperkirakan semula.

Nipro merosot 7,7 persen setelah perusahaan peralatan medis itu mengumumkan penjualan obligasi konversi senilai 30 miliar yen (273,47 juta dolar AS), yang dapat menyebabkan dilusi 13 persen.

Baca juga: Wall Street tergelincir, klaim pengangguran jatuh ke terendah 18 bulan
Baca juga: Saham Australia ditutup menguat, indeks S&P/ASX 200 naik 0,50 persen
Baca juga: IHSG terkoreksi ikuti penurunan indeks utama Wall Street

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021