London (ANTARA News) - Hari Raya Galungan dan Kuningan dirayakan oleh komunitas Bali di Jerman dalam organisasi Nyama Braya Bali di Rautenstrauch-Joest-Museum, Koln, Jerman.

Perayaan umat Hindu ini dibagi dalam dua tahap, yaitu upacara keagamaan Hindu, kemudian ramah tamah dan pentas kesenian Bali, demikian keterangan pers KJRI Frankfurt, Minggu.

Sekitar 700 orang memadati museum ini dan sebagian besar adalah warga Jerman.

Juga hadir dalam acara itu Konsul Jenderal RI Frankfurt, Damos Dumoli Agusman dan sejumlah staf KJRI Frankfurt.

Ketua Panitia Perayaan Kuningan, I Made Sukasta Mindhoff, warga Jerman yang memeluk Hindu, menggarisbawahi arti penting kesinambungan tradisi perayaan Galungan dan Kuningan sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia.

Makna peringatan Galungan dan Kuningan sesuai ajaran agama Hindu adalah memperingati kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan), kata Mindhoff.

Dia melanjutkan, tema perayaan tahun ini adalah " Einigkeit in der Vielfalt" atau "Persatuan dalam Keanekaragaman."

Konjen Damos Dumoli Agusman mengaku terkesima dengan pilihan tema "Persatuan dalam Keanekaragaman" yang tidak lain adalah "Bhineka Tunggal Ika", filosofi bangsa yang belakangan cenderung dilupakan.

"Filosofi ini semakin memperoleh makna praktisnya di Eropa mengingat persoalan integrasi orang asing ke dalam masyarakat Eropa sedang menjadi perdebatan hangat di kawasan ini," ujar Damos.

Perayaan ini tidak saja dihadiri umat Hindu tetapi juga umat lintas agama yang menjunjung tinggi pluralisme dan bahkan ratusan warga Jerman.

Untuk itu Damos menilai perayaan ini bukan semata kegiatan agama melainkan juga kontribusi masyarakat Hindu di Jerman dalam mempromosikan nilai-nilai luhur kebudayaan Indonesia di Jerman.

Hal ini sejalan dengan visi dan kepemimpinan Indonesia seperti yang tercermin melalui inisiatif Indonesia pada Bali Democracy Forum dan Bali Interfaith Dialogue, lanjut Damos.

"Jangan lupa, ternyata hanya di Bali anda bisa menemukan cinta, setidak-tidaknya demikian pesan film eat, pray and love yang tersohor itu, oleh karena itu segera bergegas ke Bali untuk menemukan cinta mu" kelakar Damos yang disambut dengan gemuruh gelak tawa para penonton.

Di acara pentas budaya, ditampilkan sejumlah tarian antara lain Tari Rejang Dewa, Tari Pendet, Tari Topeng Tua serta Kecak Interaktif. (*)

ZG/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010