Semarang (ANTARA News) - Rektor Universitas Diponegoro Semarang, Prof. Sudharto P. Hadi menilai, rencana pemerintah menjadikan hasil ujian nasional (UN) sebagai acuan masuk perguruan tinggi negeri (PTN) belum tepat.

"Penyelenggaraan UN sifatnya sebagai instrumen evaluasi untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam menyerap pemahaman selama menempuh pendidikan," katanya di Semarang, Minggu.

Berbeda dengan UN, katanya, ujian masuk perguruan tinggi, seperti Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) sifatnya adalah prediktif untuk mengukur kemampuan siswa.

Ia menjelaskan, dalam ujian masuk perguruan tinggi ada sejumlah pilihan yang diambil siswa, terutama terkait jurusan atau program studi yang diinginkan, di situlah letak sifat prediksi ujian masuk perguruan tinggi.

"Misalnya, siswa diberikan tiga pilihan. Pilihan satu ternyata tidak lolos, beralih pilihan kedua. Ternyata tidak lolos juga, bisa dimasukkan pilihan tiga. Semuanya tergantung minat, bakat, dan kemampuannya di bidang tertentu," katanya.

Terkait rencana UN menjadi acuan masuk perguruan tinggi negeri pada 2012, katanya, apabila itu dilakukan perlu banyak pembenahan dan kajian secara mendalam, mengingat masing-masing memiliki struktur dan konten yang berbeda.

"Kalau rencana itu akan dilakukan (UN acuan masuk PTN, red.), perlu banyak pembenahan, misalnya melakukan reformulasi terkait soal-soal dalam UN," kata Sudharto yang dilantik sebagai Rektor Undip pada Sabtu (18/12).

Ditanya tentang keberatan PTN atas rencana itu karena selama ini ujian masuk menjadi salah satu sumber pendapatan, ia enggan berkomentar.

Ia mengatakan, rencana tersebut perlu kajian mendalam.

Ia mengatakan, selama ini PTN sebenarnya telah mengakui dan menghargai "kerja keras" kalangan SMA dalam mendidik siswa.

Salah satunya bentuk pengakuan itu, katanya, dengan mengambil kuota 25 persen dari mahasiswa baru melalui Program Seleksi Siswa Berprestasi (PSSB).

"PSSB dikenal pula dengan istilah Penerimaan Minat Dan Kemampuan (PMDK). Berarti, selama ini PTN sudah mengakui kemampuan siswa berdasarkan unsur akademis, kerja sama, dan potensi di bidang olahraga dan seni," kata Sudharto.
(KR-ZLS/M029/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010